TUBAN - Gubernur jawa timur, khofifah indar parawansa, pada kamis sore berkunjung di sentra produksi batik tulis tenun gedog yang terletak di desa margorejo dan desa kedungrejo, kecamatan kerek, kabupaten tuban. Dua desa devisa ini digadang-gadang menjadi salah satu desa devisa.
Pasalnya, beberapa kriteria untuk menjadikan desa devisa telah dimiliki oleh dua desa penghasil batik tulis tenun gedog di kecamatan kerek, kabupaten tuban ini. Di antaranya memiliki produk mandiri, bernilai unik, dan memiliki potensi perluasan pasar.
beberapa kriteria ini telah ditetapkan oleh lembaga pembiayaan ekspor indonesia atau lpei. Saat ini, jawa timur baru memiliki tiga desa devisa. Tahun 2022 ini, pemprov jatim menargetkan bisa menambah 15 desa devisa, salah satunya di kabupaten tuban.
Batik tulis tenun gedog tuban yang dikunjungi gubernur khofifah ini, nantinya akan dikurasi oleh tim dari lpei yang ikut hadir ke lokasi pengrajin. Jika sudah masuk desa devisa, maka mereka akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan. Termasuk lpei akan mendatangkan designer yang akan membantu mengembangkan produk-produknya agar lebih berseiring dengan kebutuhan pasar dalam maupun luar negeri.
Sementara itu menurut kepala kantor wilayah lpei surabaya, koerniawan prijambodo. Produk batik tulis tenun gedog tuban dinilai sangat luar biasa dan unik, karena prosesnya semuanya dari tangan manusia atau handmade. Produk dengan proses yang rumit ini biasanya disukai oleh para bule.
Selanjutnya, pihaknya akan membantu mendatangkan designer handal untuk melakukan pelatihan, serta pendampingan pemasaran di luar negeri.