TUBAN - Suasana di sekolah menengah atas negeri (SMAN) 1 tuban terlihat sepi. Aktifitas belajar mengajar tatap muka di sekolah setempat dihentikan sementara waktu. Ini dilakukan pihak sekolah, setelah puluhan setempat terkonfirmasi positif covid-19.
Dari hasil tracing yang dilakukan tim satgas, sebanyak 24 siswa dinyatakan terpapar virus corona. Kasus ini bermula saat salah satu siswa yang sakit melakukan periksa di puskesmas tuban, ternyata hasilnya positif.
Menindaklanjuti kasus ini, tim satgas covid-19 tuban kemudian melakukan tracing seluruh siswa. Hasilnya, 24 siswa dinyatakan positif covid-10. Sementara seluruh guru setempat, dinyatakan negatif.
Setelah berkonsultasi kepada sejumlah pihak terkait, pihak sekolah, akhirnya melakukan lockdown. Dengan adanya status sekolah yang lockdown, maka pembelajaran menggunakan sistem daring atau online.
menurut kepala sekolah SMA negeri 1 tuban, suparlin, pembelajaran daring ini akan dilaksanakan hingga 20 februari 2022 mendatang. Namun, jika kondisi belum memungkinkan, maka akan ditambah 4 hari lagi. Sementara itu saat ini, kondisi siswa yang terpapar virus corona, kondisi kesehatannya baik-baik saja.
Meningkatnya kasus covid-19 di tuban ini terjadi sejak 5 hari terakhir. Bahkan, pada 13 februari 2022 kemarin, jumlah tambahan kasus baru mencapai 57 orang. Namun, dari jumlah tersebut 70 persennya berasal dari warga tuban yang tinggal atau bekerja diluar kota.
Sementara itu, kepala dinas kesehatan tuban, bambang priyo utomo menyatakan, SMAN 1 tuban ditutup karena ada siswa yang positif covid-19. Saat ini, pembelajaran tatap muka ditiadakan sesuai dengan keputusan bersama 4 menteri.
Dari hasil tracing yang dilakukan tim satgas, sebanyak 24 siswa dinyatakan terpapar virus corona. Kasus ini bermula saat salah satu siswa yang sakit melakukan periksa di puskesmas tuban, ternyata hasilnya positif.
Menindaklanjuti kasus ini, tim satgas covid-19 tuban kemudian melakukan tracing seluruh siswa. Hasilnya, 24 siswa dinyatakan positif covid-10. Sementara seluruh guru setempat, dinyatakan negatif.
Setelah berkonsultasi kepada sejumlah pihak terkait, pihak sekolah, akhirnya melakukan lockdown. Dengan adanya status sekolah yang lockdown, maka pembelajaran menggunakan sistem daring atau online.
menurut kepala sekolah SMA negeri 1 tuban, suparlin, pembelajaran daring ini akan dilaksanakan hingga 20 februari 2022 mendatang. Namun, jika kondisi belum memungkinkan, maka akan ditambah 4 hari lagi. Sementara itu saat ini, kondisi siswa yang terpapar virus corona, kondisi kesehatannya baik-baik saja.
Meningkatnya kasus covid-19 di tuban ini terjadi sejak 5 hari terakhir. Bahkan, pada 13 februari 2022 kemarin, jumlah tambahan kasus baru mencapai 57 orang. Namun, dari jumlah tersebut 70 persennya berasal dari warga tuban yang tinggal atau bekerja diluar kota.
Sementara itu, kepala dinas kesehatan tuban, bambang priyo utomo menyatakan, SMAN 1 tuban ditutup karena ada siswa yang positif covid-19. Saat ini, pembelajaran tatap muka ditiadakan sesuai dengan keputusan bersama 4 menteri.
