JOMBANG - Sejak membuka kuliner baru 4 bulan lalu, kare rajungan pedas, warung makan gubuk iwak segoro di jalan kapten tendean desa pulolor kecamatan jombang kota, terus didatangi pembeli. Meskipun banyak menu lain seperti cumi-cumi, kakap, udang dan tuna asap, menu paling laris kare rajungan.
Banyak pembeli yang mengajak seluruh keluarganya untuk menikmati kare rajungan. Meskipun cara makannya memerlukan waktu lama, namun menyenangkan. Untuk mendapat sensasi dan citarasa rajungan, penikmat harus sabar menghisap setiap organ tubuh rajungan.
Bagi pecinta kuliner yang tidak suka rasa pedas atau pembeli masih anak-anak, di tempat ini juga disediakan rajungan putihan, atau tanpa bumbu pedas. Meski demikian, menurut para pembeli rasanya lezat.
Sementara menurut para penggemar masakan laut, masakan rajungan sulit didapat di daerah-daerah non pesisir, salah satunya di jombang. Rajungan di warung ini, merupakan satu-satunya di jombang.
Rahmawati pemilik warung makan mengatakan, rajungan yang terjual perhari terus mengalami kenaikan. Dari 5 kilogram kini menjadi 10 kilogram. Harga perporsi 70 ribu rupiah memang cukup mahal karena rajungan didatangkan dari madura. Hingga saat ini belum pernah ada pembeli yang komplain terlalu mahal.
Dengan banyaknya pembeli yang lebih menyukai rajungan, pemilik warung optimistis rajungan yang didatangkan dari madura juga akan terus bertambah. Karena kini pecinta rajungan tidak harus pergi ke daerah pesisir laut.
