TUBAN - Memasuki masa panen, sentra perkebunan kelengkeng di desa sugihan, kecamatan merakurak, kabupaten tuban, mulai sibuk menyambut pengunjung. Tak hanya warga lokal, pengunjung juga banyak datang dari luar daerah, seperti surabaya, jawa tengah, hingga jambi.
Mereka biasanya datang bersama keluarga untuk menikmati wisata alam petik buah kelengkeng. Dalam area seluas tiga puluh sembilan hektar ini pengunjung bisa mencicipi manisnya buah kelengkeng gratis langsung dari pohonnya. Selain itu keindahan alam nan asri menggoda pengunjung untuk berswa foto.
Hingga kini, pengelola belum mematok tiket masuk bagi pengunjung. Mereka hanya mematok harga bagi pengunjung yang ingin membawa pulang kelengkeng, yaitu rp40.000 per kilogram.
Para pengunjung mengaku datang ke kebun kelengkeng ini karena masuknya gratis. Selain itu, kelengkeng jenis kateki atau new kristal yang ada disini memiliki rasa manis khas, buahnya tebal, dan bijinya kecil.
Sementara pengunjung dari luar kota mengaku mengetahui kebun kelengkeng ini dari media sosial dan televisi. Karena penasaran, mereka akhirnya menyempatkan datang langsung ke kebun kelengkeng ini.
Dalam area ini terdapat sekitar empat sampai lima ribu pohon kelengkeng jenis kateni atau new kristal yang ditanam secara bertahap. Meski sebagian besar telah menghasilkan buah, namun sistem panen dibuat bergantian. Sementara pada masa panen kali ini terdapat sekitar lima ratus pohon siap dipanen.
Setiap pohon mampu menghasilkan empat puluh sampai lima puluh kilogram buah kelengkeng segar. Untuk promosi, para petani biasanya memposting pohon yang mulai memasuki masa panen. Selanjutnya, pengunjung akan menghubungi untuk membuat janji, sehingga petani dapat bersiap diri.
Bagaimana, tertarik mengunjungi wisata petik buah kelengkeng??. Meski berjarak sekitar dua puluh kilometer dari pusat kota tuban, namun akses jalan cukup mudah dilintasi mobil pribadi, maupun minibus.
Mereka biasanya datang bersama keluarga untuk menikmati wisata alam petik buah kelengkeng. Dalam area seluas tiga puluh sembilan hektar ini pengunjung bisa mencicipi manisnya buah kelengkeng gratis langsung dari pohonnya. Selain itu keindahan alam nan asri menggoda pengunjung untuk berswa foto.
Hingga kini, pengelola belum mematok tiket masuk bagi pengunjung. Mereka hanya mematok harga bagi pengunjung yang ingin membawa pulang kelengkeng, yaitu rp40.000 per kilogram.
Para pengunjung mengaku datang ke kebun kelengkeng ini karena masuknya gratis. Selain itu, kelengkeng jenis kateki atau new kristal yang ada disini memiliki rasa manis khas, buahnya tebal, dan bijinya kecil.
Sementara pengunjung dari luar kota mengaku mengetahui kebun kelengkeng ini dari media sosial dan televisi. Karena penasaran, mereka akhirnya menyempatkan datang langsung ke kebun kelengkeng ini.
Dalam area ini terdapat sekitar empat sampai lima ribu pohon kelengkeng jenis kateni atau new kristal yang ditanam secara bertahap. Meski sebagian besar telah menghasilkan buah, namun sistem panen dibuat bergantian. Sementara pada masa panen kali ini terdapat sekitar lima ratus pohon siap dipanen.
Setiap pohon mampu menghasilkan empat puluh sampai lima puluh kilogram buah kelengkeng segar. Untuk promosi, para petani biasanya memposting pohon yang mulai memasuki masa panen. Selanjutnya, pengunjung akan menghubungi untuk membuat janji, sehingga petani dapat bersiap diri.
Bagaimana, tertarik mengunjungi wisata petik buah kelengkeng??. Meski berjarak sekitar dua puluh kilometer dari pusat kota tuban, namun akses jalan cukup mudah dilintasi mobil pribadi, maupun minibus.