Gubernur jawa timur Khofifah Indar Parawansa bersama Bupati Taditya Halindra Faridzky beserta rombongan, mengikuti panen buah kelengkeng di Desa Sugihan, Kecamatan Merakurak Kabupaten Tuban, pada selasa sore.
Dalam kesempatan ini Gubernur Khofifah memberikan pujian kepada petani setempat yang berhasil membudidayakan tanaman kelengkeng jenis kateki ini. Apalagi kelompok petani setempat menggunakan sistem tumpang sari untuk mengoptimalkan lahan seluas 25 hektar tersebut. Selain kelengkeng di bawahnya juga ditanami cabai dan budidaya lebah madu.
Khofifah bersama Bupati Lindra juga ikut memanen langsung dan mencicipi buah kelengkeng ini. Saat panen seperti ini pemasaran dilakukan petani setempat dengan mengandalkan media sosial. Selain itu banyak juga wisatawan dari dalam tuban yang datang langsung ke perkebunan setempat untuk membeli hasil panen kelengkeng. Bahkan tak jarang para petani setempat sampai menolak permintaan pengunjung karena stok kelengkeng habis.
Omset satu pohon bisa mencapai satu hingga tiga juta rupiah. Dalam satu pohon bisa memproduksi 50 hingga 60 kilogram dengan kisaran harga Rp. 35.000 hingga Rp. 45.000 per kilonya.
Kawasan perkebunan lengkeng yang ada di Desa Sugihan merakurak ini menurut Khofifah bisa menjadi referensi program peningkatan kesejahteraan masyarakat berbasis desa. Apalagi pihak desa telah mulai merintis kawasan tersebut menjadi agrowisata. Gubernur jatim berharap petani Desa Sugihan bisa menjadi mentor untuk di desa lain.
Sebelum panen buah kelengkeng Gubernur Jatim bersama Bupati Tuban dan rombongan juga mengikuti pelaksanaan panen raya padi di Desa Bandungrejo kecamatan Plumpang Tuban. Dalam kesempatan ini Khofifah mengatakan bahwa produksi padi Jawa Timur di tahun 2021 tertinggi se-Indonesia. Namun produksi tersebut didominasi oleh padi kualitas medium.