NGAWI - Mulai pagi ratusan warga desa tawun, kecamatan kasreman, kabupaten ngawi telah memadati lokasi sendang desa yang berada di taman wisata tawun. Ratusan warga ini akan menyaksikan tradisi keduk beji, atau membersihkan sendang yang menjadi sebagai sumber air untuk desa tersebut.
Tradisi keduk beji ini telah dilakukan turun temurun dan masih tetap dipertahankan hingga saat ini. Meski masih dalam masa pandemi covid-19, namun tidak menyurutkan antusias warga melaksanakan tradisi ini.
Tradisi ini dimulai, membersihkan lokasi sendang yang dilakukan oleh para pemuda dan anak-anak di sekitar sendang. Di sisi lain warga juga menggunakan lumpur sendang untuk digunakan membersihkan tubuh, mulai membersihkan rambut dan juga luluran tubuh. Selanjutnya dilakukan sesepuh desa memberikan sesaji di sekitar sendang. Pemberian sesaji ini sebagai bentuk syukur kepada tuhan yang maha esa dengan diberikannya sumber air yang dapat digunakan masyarakat.
Sumber air dari sendang tawun ini oleh masyarakat digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, serta mengaliri area persawahan. Tradisi keduk beji yang sudah berlangsung secara turun temurun ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Puncak dari acara ini juga dilakukan tradisi “kecetan” atau saling memukul dengan tongkat atau kayu oleh para pemuda desa, yang diakhiri dengan saling berebut, sesaji dan gunungan makanan oleh masyarakat.
Seperti diketahui, saat ini pandemi covid-19 masih belum berakhir. Namun tradisi dan adat budaya masih dipegang teguh oleh masyarakat. Terlebih tradisi budaya masyarakat merupakan warisan leluhur dan kekayaan bangsa yang harus dilestarikan.
