BOJONEGORO - Sejumlah perwakilan korban investasi bodong mendatangi Mapolres Bojonegoro, pada selasa siang. Kedatangan mereka untuk melaporkan owner atau penyelenggara investasi diduga bodong, atas nama egga ayu nawang aulia 21 tahun, warga yang tinggal di desa ngampel kecamatan kapas kabupaten Bojonegoro.
Korban mendatangi ruang SPKT Polres Bojonegoro, dengan membawa sejumlah barang bukti dokumen, mulai dari ajakan korban di aplikasi whatsap, hingga bukti transaksi ke rekening terduga owner pemilik investasi.
Sejumlah korban menuturkan, jika mereka tertarik ikut berinvestasi lantaran dijanjikan keuntungan sebesar 25 persen, hanya dalam jangka waktu sepuluh hari, investasi yang katanya sudah berjalan sejak tahun 2020 ini awalnya berjalan lancar, atau keuntungan yang dijanjikan diberikan kepada para member.
Selain itu, para korban merasa yakin karena uang investasi digunakan untuk memutar bisnis terduga pelaku, yaitu sejumlah salon dan babershop. Namun sejak bulan maret ini owner investasi tiba tiba menghilang, nomer hp tidak bisa dihubungi, dicari di rumah dan tempat usaha juga tidak ada.
Peserta investasi yang berhasil dikumpulkan sebanyak 183 orang, namun jumlah tersebut diperkirakan lebih banyak, satu peserta berinvestasi belasan hingga ratusan juta,dengan kerugian ditaksir mencapai lebih dari 5 miliar.
Sementara itu, kapolres Bojonegoro akbp muhammad membenarkan adanya laporan dugaan investasi bodong, hingga kini pihaknya masih mempelajari dukumen atau alat bukti awal yang disampaikan korban.
Korban mendatangi ruang SPKT Polres Bojonegoro, dengan membawa sejumlah barang bukti dokumen, mulai dari ajakan korban di aplikasi whatsap, hingga bukti transaksi ke rekening terduga owner pemilik investasi.
Sejumlah korban menuturkan, jika mereka tertarik ikut berinvestasi lantaran dijanjikan keuntungan sebesar 25 persen, hanya dalam jangka waktu sepuluh hari, investasi yang katanya sudah berjalan sejak tahun 2020 ini awalnya berjalan lancar, atau keuntungan yang dijanjikan diberikan kepada para member.
Selain itu, para korban merasa yakin karena uang investasi digunakan untuk memutar bisnis terduga pelaku, yaitu sejumlah salon dan babershop. Namun sejak bulan maret ini owner investasi tiba tiba menghilang, nomer hp tidak bisa dihubungi, dicari di rumah dan tempat usaha juga tidak ada.
Peserta investasi yang berhasil dikumpulkan sebanyak 183 orang, namun jumlah tersebut diperkirakan lebih banyak, satu peserta berinvestasi belasan hingga ratusan juta,dengan kerugian ditaksir mencapai lebih dari 5 miliar.
Sementara itu, kapolres Bojonegoro akbp muhammad membenarkan adanya laporan dugaan investasi bodong, hingga kini pihaknya masih mempelajari dukumen atau alat bukti awal yang disampaikan korban.