JOMBANG - Salah satu pabrik krupuk yang kesulitan mendapatkan minyak goreng ini adalah muhamad saifudin. Produsen krupuk asal desa sebani kecamatan sumobito jombang harus memutar otak untuk mendapatkan minyak goreng.
Apalagi semenjak het minyak curah ditetapkan keberadaan minyak ini semakin langka. Dampaknya sejumlah produsen kerupuk mengaku terpaksa menutup sementara usahanya selama tiga hari. Sebagian besar pengusaha kerupuk di desa yang berjumlah puluhan, mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng.
Muhamad saifudin mengatakan, setiap hari dirinya membutuhkan minyak goreng sebanyak 3 kwintal untuk produksi. Selama ini dirinya mendapatkan minyak goreng setelah tiga hari mengumpulkan sedikit demi sedikit dari sejumlah pelanggan yang biasa menyetori minyak goreng. Setelah terkumpul dengan jumlah cukup usahakrupuknya buka kembali.
Selain sulit mendapatkan minyak goreng, pengusaha kerupuk ini juga mendapatkan minyak goreng dengan harga cukup tinggi,yaitu 18.500 rupah perkilo. Bahkan kemairn harganya naik 1000 rupiah perkilo sehingga untuk menutupi kerugian akibat tingginya harga minyak, pengusaha terpaksa menaikkan harga jual kerupuk. Dari 25 ribu rupiah menjadi 27 ribu rupiah perkilo.
Agar usahanya kembali lancar, pengusaha berharap pemerintah segera bisa menurukan kembali harga minyak goreng. Sebab kalau tidak bisa turun, usaha yang mempekerjakan banyak orang dan telah ditekuni puluhan tahun ini bisa tutup.
Apalagi semenjak het minyak curah ditetapkan keberadaan minyak ini semakin langka. Dampaknya sejumlah produsen kerupuk mengaku terpaksa menutup sementara usahanya selama tiga hari. Sebagian besar pengusaha kerupuk di desa yang berjumlah puluhan, mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng.
Muhamad saifudin mengatakan, setiap hari dirinya membutuhkan minyak goreng sebanyak 3 kwintal untuk produksi. Selama ini dirinya mendapatkan minyak goreng setelah tiga hari mengumpulkan sedikit demi sedikit dari sejumlah pelanggan yang biasa menyetori minyak goreng. Setelah terkumpul dengan jumlah cukup usahakrupuknya buka kembali.
Selain sulit mendapatkan minyak goreng, pengusaha kerupuk ini juga mendapatkan minyak goreng dengan harga cukup tinggi,yaitu 18.500 rupah perkilo. Bahkan kemairn harganya naik 1000 rupiah perkilo sehingga untuk menutupi kerugian akibat tingginya harga minyak, pengusaha terpaksa menaikkan harga jual kerupuk. Dari 25 ribu rupiah menjadi 27 ribu rupiah perkilo.
Agar usahanya kembali lancar, pengusaha berharap pemerintah segera bisa menurukan kembali harga minyak goreng. Sebab kalau tidak bisa turun, usaha yang mempekerjakan banyak orang dan telah ditekuni puluhan tahun ini bisa tutup.