NGAWI - Petugas dari kepolisian resor, polres ngawi, bersama dinas perdagangan perindustrian dan tenaga kerja pemerintah setempat, mendatangi toko sembako dan pasar tradisional di ngawi. Pengecekan ini dilakukan guna memastikan ketersediaan minyak goreng dipasaran.
Hasilnya mendapati sejumlah toko sembako kehabisan stok minyak goreng curah. Seperti di toko sembako di jalan sultan agung di kawasan kota ngawi, drum penyimpanan minyak goreng curah nampak kosong. Ditoko hanya ada antrian jerigen milik warga yang membutuhkan minyak goreng murah tersebut.
Menurut salah satu pemilik toko sembako menuturkan, pasokan minyak goreng curah dari distributor menurun drastis dalam sepekan terakhir. Minyak goreng curah dijual terakhir dengan harga 16 ribu rupiah per liter, padahal sesuai dengan het dari pemerintah Rp.14 ribu per liter, namun sayangnya kini barangnya pun tidak ada, alias kosong.
Hal serupa terjadi di pasar besar ngawi. Para pedagang mengungkapkan sejak mendapatkan subsidi, minyak goreng curah langsung menghilang di pasaran. Sementara minyak goreng kemasan justru melimpah dengan harga 23 ribu hingga 24 ribu rupiah per liternya.
Akibat mahalnya harga minyak goreng kemasan, banyak pembeli yang akhirnya urung berbelanja. Hal ini berdampak pada kondisi pasar yang menjadi sepi. Para pedagang berharap agar pemerintah segera turun tangan menstabilkan harga minyak goreng.
Hasilnya mendapati sejumlah toko sembako kehabisan stok minyak goreng curah. Seperti di toko sembako di jalan sultan agung di kawasan kota ngawi, drum penyimpanan minyak goreng curah nampak kosong. Ditoko hanya ada antrian jerigen milik warga yang membutuhkan minyak goreng murah tersebut.
Menurut salah satu pemilik toko sembako menuturkan, pasokan minyak goreng curah dari distributor menurun drastis dalam sepekan terakhir. Minyak goreng curah dijual terakhir dengan harga 16 ribu rupiah per liter, padahal sesuai dengan het dari pemerintah Rp.14 ribu per liter, namun sayangnya kini barangnya pun tidak ada, alias kosong.
Hal serupa terjadi di pasar besar ngawi. Para pedagang mengungkapkan sejak mendapatkan subsidi, minyak goreng curah langsung menghilang di pasaran. Sementara minyak goreng kemasan justru melimpah dengan harga 23 ribu hingga 24 ribu rupiah per liternya.
Akibat mahalnya harga minyak goreng kemasan, banyak pembeli yang akhirnya urung berbelanja. Hal ini berdampak pada kondisi pasar yang menjadi sepi. Para pedagang berharap agar pemerintah segera turun tangan menstabilkan harga minyak goreng.
