NGANJUK - Peninggalan sejarah berupa batu bertuliskan hurub arab, di makam umum, di dusun bandar alim, desa demangan, kecamatan tanjung anom, kabupaten nganjuk, kondisinya tertutup ubin kijing makam sehingga peninggalan sejarah ini tidak terlihat.
Tak jauh dari lokasi ini, juga ditemukan prasasti masa darmawangsa tengah. Saat ini, prasasti yang ditemukan telah disimpan di musium trowulan, mojokerto.
Sukadi, salah satu pemerhati cagar budaya dinganjukmenyayangkan cagar budaya yang tidak terawat dengan baik. Seharusnya, dinas pariwisata melakukan upaya penyelamatan, karena ini merupakan cagar budaya.
Pihaknya belum bisa menjelaskan, batu tersebut sebagai tanda masa kerajaan apa. Terlebih saat ini kondisinya, didalam ubin makam sehingga belum bisa dibongkar.,
Selain ditemukan batu yang bertuliskan hurub arab, dilokasi yang sama juga ditemukan, lumpang batu, yang diduga juga peninggalan sejarah.
Sunari, kasi pelayanan, desa demangan, kecamatan tanjung anom, nganjuk mengaku, belum tahu adanya cagar budaya di makam desanya.warga menganggap itu merupakan batu nisan dari syah abdul gani, penyebar agama islam di desanya.sehingga oleh warga ditutup, supaya tidak rusak.
Ia juga menyarankan, apabila ingin menyelamatkan cagar budaya, bisa berkoordinasi dengan pihak desa.
Tak jauh dari lokasi ini, juga ditemukan prasasti masa darmawangsa tengah. Saat ini, prasasti yang ditemukan telah disimpan di musium trowulan, mojokerto.
Sukadi, salah satu pemerhati cagar budaya dinganjukmenyayangkan cagar budaya yang tidak terawat dengan baik. Seharusnya, dinas pariwisata melakukan upaya penyelamatan, karena ini merupakan cagar budaya.
Pihaknya belum bisa menjelaskan, batu tersebut sebagai tanda masa kerajaan apa. Terlebih saat ini kondisinya, didalam ubin makam sehingga belum bisa dibongkar.,
Selain ditemukan batu yang bertuliskan hurub arab, dilokasi yang sama juga ditemukan, lumpang batu, yang diduga juga peninggalan sejarah.
Sunari, kasi pelayanan, desa demangan, kecamatan tanjung anom, nganjuk mengaku, belum tahu adanya cagar budaya di makam desanya.warga menganggap itu merupakan batu nisan dari syah abdul gani, penyebar agama islam di desanya.sehingga oleh warga ditutup, supaya tidak rusak.
Ia juga menyarankan, apabila ingin menyelamatkan cagar budaya, bisa berkoordinasi dengan pihak desa.