JOMBANG - Seperti inilah kondisi bangunan rumah di dusun betek utara, desa betek, kecamatan mojoagung, jombang. Kondisi pondasi sudah menggantung. Rumah milik penjual tempe ini berada dibibir sungai yang tanggulnya tergerus air banjir pasca banjir.
Apalagi saat ini musim penghujan masih mengancam desanya. Saat hujan deras dan debit air sungai meningkat tanah dibawah rumahnya selalu tergerus. Sehingga sebagian pondasi rumah sebelah selatan itu sudah jatuh ke sungai.
Arifin, pemilik rumah sudah menyadari jika akan ada bahaya yang mengancam dirinya dan keluarga. Namun dirinya tak bisa berbuat banyak dengan kondisi tersebut. Sebagai antisipasi, setiap malam dirinya hampir tak bisa tidur lantaran khawatir adanya banjir susulan. Sebelum tergerus, jarak rumah dan bibir sungai mencapai enam meter. Namun kini sudah habis dan rumahnya mepet di bibir sungai.
Pemilik rumah hanya bisa pasrah karena terkendala biaya untuk perbaikan. Untuk sementara hanya berupaya membuat tanggul darurat dengan kantong pasir. Dirinya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk penanganan tanggul yang longsor tersebut.
Apalagi saat ini musim penghujan masih mengancam desanya. Saat hujan deras dan debit air sungai meningkat tanah dibawah rumahnya selalu tergerus. Sehingga sebagian pondasi rumah sebelah selatan itu sudah jatuh ke sungai.
Arifin, pemilik rumah sudah menyadari jika akan ada bahaya yang mengancam dirinya dan keluarga. Namun dirinya tak bisa berbuat banyak dengan kondisi tersebut. Sebagai antisipasi, setiap malam dirinya hampir tak bisa tidur lantaran khawatir adanya banjir susulan. Sebelum tergerus, jarak rumah dan bibir sungai mencapai enam meter. Namun kini sudah habis dan rumahnya mepet di bibir sungai.
Pemilik rumah hanya bisa pasrah karena terkendala biaya untuk perbaikan. Untuk sementara hanya berupaya membuat tanggul darurat dengan kantong pasir. Dirinya berharap ada bantuan dari pemerintah untuk penanganan tanggul yang longsor tersebut.