TUBAN - Triyas isa, gadis berusia 25 tahun, asal kelurahan ronggomulyo, kecamatan tuban, sukses meraup ribuan dolar perbulan dari menjual karya seni ilustrasi potrait digital. Profesi yang dijalaninya saat ini, sebelumnya adalah hobi yang sudah ia tekuni sejak tahun 2012.
Tak hanya pesanan dari berbagai pelanggannya indonesia. Saat ini juga banyak pesanan project ilustrasi potrait digital dari dari luar negeri, seperti amerika serikat, prancis, dan jerman. Pemesanan tersebut, biasanya dilakukan melalui email, media sosal miliknya hingga melalui website khusus.
Harga yang dipatok dalam setiap gambar sangat beragam, mulai dari 2 hingga 5 juta per gambar, tergantung dari tingkat kesulitan, dan ukuran gambar. Sebelumnya ia tak menyangka bahwa hobi yang ia geluti sejak tahun 2012 ini, akan menghasilkan pundi-pundi uang.
Menurut triyas isa, profesi ilustrator ini berasal dari hobi yang ia geluti sejak duduk dibangku sma. Kemudian pada tahun 2020, ia ikut komunitas ilustrasi indonesia dan banyak belajar dari para mentornya. Di komunitas ini, ia diajari banyak cara baru hingga cara memasarkan hasil karyanya.
Selanjutnya di awal pandemi covid-19, ia mulai sering menggambar melalui gadget dan memasarkanya di website. Sejak saat itu, ia dibanjiri pesanan dari berbagai macam wilayah, mulai dari anatar daerah, hingga luar negeri.
Kini, menggambar ilustrasi menggunakan gadget sudah menjadi pekerjaan sehari-hari triyas. Bahkan ia mengaku sudah lupa berapa karya yang sudah laku terjual.
Tak hanya pesanan dari berbagai pelanggannya indonesia. Saat ini juga banyak pesanan project ilustrasi potrait digital dari dari luar negeri, seperti amerika serikat, prancis, dan jerman. Pemesanan tersebut, biasanya dilakukan melalui email, media sosal miliknya hingga melalui website khusus.
Harga yang dipatok dalam setiap gambar sangat beragam, mulai dari 2 hingga 5 juta per gambar, tergantung dari tingkat kesulitan, dan ukuran gambar. Sebelumnya ia tak menyangka bahwa hobi yang ia geluti sejak tahun 2012 ini, akan menghasilkan pundi-pundi uang.
Menurut triyas isa, profesi ilustrator ini berasal dari hobi yang ia geluti sejak duduk dibangku sma. Kemudian pada tahun 2020, ia ikut komunitas ilustrasi indonesia dan banyak belajar dari para mentornya. Di komunitas ini, ia diajari banyak cara baru hingga cara memasarkan hasil karyanya.
Selanjutnya di awal pandemi covid-19, ia mulai sering menggambar melalui gadget dan memasarkanya di website. Sejak saat itu, ia dibanjiri pesanan dari berbagai macam wilayah, mulai dari anatar daerah, hingga luar negeri.
Kini, menggambar ilustrasi menggunakan gadget sudah menjadi pekerjaan sehari-hari triyas. Bahkan ia mengaku sudah lupa berapa karya yang sudah laku terjual.