SKETSA RAMADHAN - Disinilah lokasi pesarehan kanjeng soemantri, yang berada di jalan basuki rahmat, gang kiyai mojo, kelurahan mojokampung, kecamatan bojonegoro kota. Saat ini, pesarehan dalam proses renovasi, agar nantinya menjadi lebih bangus dan indah serta nyaman untuk di kunjungi para peziarah.
Kanjeng soemantri, merupakan salah satu tokoh penyebar agama islam di kabupaten bojonegoro. Beliau juga pernah menjadi bupati bojonegoro ke 21, pada saat penjajahan hindia belanda.
Kanjeng soemantri menjabat sebagai bupati bojonegoro pada tahun 1916 hingga 1936, pengganti dari raden adipati aryo rekso koesomo yang merupakan ayahnya, pada saat itu menjabat sebagai bupati bojonegoro ke 20, pada tahun 1890 hingga 1916.
Kanjeng soemantri sendiri memiliki nama asli radenadipati aryo koesoemadinegoro, kemudian setelah menjabat sebagai bupati mendapatkan gelar kanjeng soemantri koesomoadinegoro, atau lebih dikenal oleh warga masyarakat dengan nama kanjeng soemantri.
Kanjeng soemantri merupakan putera dari raden adipati aryo rekso koesoemo, bupati ke 20 bojonegoro dan ibu raden ajoe soendari, lahir di surabaya tanggal 19 maret tahun 1888, dan wafat pada tanggal 30 desember tahun 1936, sesuai yang tertulis pada nisan makam beliau. Sementara itu, makam kedua orang tuanya, saat ini di makamkan bersebelahan dengan makam kanjeng soemantri, di komplek pesarehan kanjeng soemantri.
Selain sebagai bupati, kanjeng soemantri juga dikenal sangat di kenal jasanya, yakni sebagai pemrakarsa pembangunan masjid agung darussalam bojonegoro. Pada saat itu, kanjeng soemantri memplopori renovasi pembangunan masjid, yang menjadi ikon jantung kota bojonegoro, dan menjadi renovasi pertama yang dilakukan pada tahun 1925.
mastiah, juru kunci makam kanjeng soemantri menjelaskan. Kanjeng soemantri termasuk orang yang mensiarkan, dan menyebarkan agama islam. Pada saat itu, di wilayah padangan banyak terdapat orang china yang agamanya kong hu chu, kemudian masuk islam adanya organiasi pergerakan serikat islam. Sedangkan serikat islam, saat itu di pimpin oleh kiyai haji hasyim, dan beliau kanjeng soemantri ikut serta dalam memprakarsainya.
Selain itu, menurut mastiah pergerakan serikat islam selain dalam wadah mensyiarakan agama islam, juga bertujuan mematahkan perdagangan hindia belanda masa itu. Kemudian berkembang dengan bersatunya masyarakat bojonegoro, pada akhirnya menjadi pergerakan persatuan rakyat bojonegoro, untuk memerangi hindia belanda.
Dari pernikahanya dengan raden ajoe sudju, kanjeng soemantri dikaruniai 12 orang anak.
Saat ini, pesarehan raden adipati aryo rekso koesoemo, dan raden adipati aryo koesoemadinegoro atau kanjeng soemantri, telah resmi menjadi tempat wusata religi dan diresmikan langsung oleh bupati bojonegoro anna mu'awanah pada tanggal 9 februari tahun 2021 lalu. Kegiatan peresmian, dihadiri secara virtual oleh cucu kanjeng soemantri, yaitu tinton soeprapto. Dan sampai hari ini, di pesarehan kanjeng soemantri banyak di datangi oleh para peziarah.
Kanjeng soemantri, merupakan salah satu tokoh penyebar agama islam di kabupaten bojonegoro. Beliau juga pernah menjadi bupati bojonegoro ke 21, pada saat penjajahan hindia belanda.
Kanjeng soemantri menjabat sebagai bupati bojonegoro pada tahun 1916 hingga 1936, pengganti dari raden adipati aryo rekso koesomo yang merupakan ayahnya, pada saat itu menjabat sebagai bupati bojonegoro ke 20, pada tahun 1890 hingga 1916.
Kanjeng soemantri sendiri memiliki nama asli radenadipati aryo koesoemadinegoro, kemudian setelah menjabat sebagai bupati mendapatkan gelar kanjeng soemantri koesomoadinegoro, atau lebih dikenal oleh warga masyarakat dengan nama kanjeng soemantri.
Kanjeng soemantri merupakan putera dari raden adipati aryo rekso koesoemo, bupati ke 20 bojonegoro dan ibu raden ajoe soendari, lahir di surabaya tanggal 19 maret tahun 1888, dan wafat pada tanggal 30 desember tahun 1936, sesuai yang tertulis pada nisan makam beliau. Sementara itu, makam kedua orang tuanya, saat ini di makamkan bersebelahan dengan makam kanjeng soemantri, di komplek pesarehan kanjeng soemantri.
Selain sebagai bupati, kanjeng soemantri juga dikenal sangat di kenal jasanya, yakni sebagai pemrakarsa pembangunan masjid agung darussalam bojonegoro. Pada saat itu, kanjeng soemantri memplopori renovasi pembangunan masjid, yang menjadi ikon jantung kota bojonegoro, dan menjadi renovasi pertama yang dilakukan pada tahun 1925.
mastiah, juru kunci makam kanjeng soemantri menjelaskan. Kanjeng soemantri termasuk orang yang mensiarkan, dan menyebarkan agama islam. Pada saat itu, di wilayah padangan banyak terdapat orang china yang agamanya kong hu chu, kemudian masuk islam adanya organiasi pergerakan serikat islam. Sedangkan serikat islam, saat itu di pimpin oleh kiyai haji hasyim, dan beliau kanjeng soemantri ikut serta dalam memprakarsainya.
Selain itu, menurut mastiah pergerakan serikat islam selain dalam wadah mensyiarakan agama islam, juga bertujuan mematahkan perdagangan hindia belanda masa itu. Kemudian berkembang dengan bersatunya masyarakat bojonegoro, pada akhirnya menjadi pergerakan persatuan rakyat bojonegoro, untuk memerangi hindia belanda.
Dari pernikahanya dengan raden ajoe sudju, kanjeng soemantri dikaruniai 12 orang anak.
Saat ini, pesarehan raden adipati aryo rekso koesoemo, dan raden adipati aryo koesoemadinegoro atau kanjeng soemantri, telah resmi menjadi tempat wusata religi dan diresmikan langsung oleh bupati bojonegoro anna mu'awanah pada tanggal 9 februari tahun 2021 lalu. Kegiatan peresmian, dihadiri secara virtual oleh cucu kanjeng soemantri, yaitu tinton soeprapto. Dan sampai hari ini, di pesarehan kanjeng soemantri banyak di datangi oleh para peziarah.