SKETSA RAMADHAN - Inilah makam pangeran benowo atau biasa dikenal dengan mbah wali sarib. Beliau merupakan salah satu tokoh penting dalam menyebarkan agama islam di kabupaten bojonegoro, yakni sekitar tahun 1814 an. Makam pangeran benowo sendiri, terletak di lokasi makam desa ngraseh, kecamatan dander kabupaten bojonegoro.
Sejak ada, makam pangeran benowo tidak mengalami perubahan sama sekali. Terlihat tak ada yang spesial dengan makam beliau. Hanya terlihat gundukan tanah serta tumpukan batu bata tertata rapi diatas makam.
namun, jika dilihat lebih dekat, batu bata tersebut ternyata memiliki corak ataupun motif yang menunjukkan batu bata zaman kerajaan. Selain itu, pada batu nisan makam pangeran benowo, juga terdapat motif dan ukiran yang menunjukkan batu nisan zaman dahulu.
Sementara tepat di sebelah makam pangeran benowo, terdapat makam ning sulastri mbok e denok, atau juga dikenal oleh masyarakat, dengan nama dewi roro ayu denok jati mblimbing, keluarga dari pangeran benowo.
Pangeran benowo merupakan tokoh yang pertama kali menyebarkan agama islam di wilayah desa ngraseh. Beliau, dulunya berasal dari demak jawa tengah. Bahkan menurut cerita turun temurun dari masyarakat setempat, pangeran benowo masih ada kaitannya dengan sil silah kerajaan demak bintoro.
Ashari juru kunci makam menjelaskan, pangeran benowo atau biasa disebut dengan mbah wali sarib, merupakan orang yang pertama kali menyebarkan agama islam di desa ngraseh sekitar tahun 1814 an. Meski demikian, hingga kini, tidak mengetahui secara jelas bagaimana sejarah perjalanan pangeran benowo, dalam menyebarkan sekaligus mensyiarkan agama islam di desa ngraseh.
Sementara itu, pangeran benowo atau mbah wali sarib, ternyata banyak dikenal oleh banyak kalangan masyarakat, termasuk dari luar bojonegoro. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya peziarah yang datang ke makam setempat setiap malam, seperti dari lamongan surabaya, sidoarjo, hingga nganjuk.
Menurut kepala desa ngraseh, M. Maftukin, banyak peziarah yang datang ke makam pangeran benowo, untuk memanjatkan do'a agar mendapat keberkahannya, serta sebab musababnya agar di kabulkan oleh tuhan yang maha kuasa. Bahkan, menurut cerita dari warga, jika ingin masuk tni atau polisi, biasanya ziarah dulu di makam pangeran benowo, agar nantinya bisa sukses dan diterima di tni atau polisi.
Sementara itu, tepat di samping makam sebelah utara makam pangeran benowo, juga terdapat 11 bidang makam leluhur desa ngraseh. Namun, hanya ada 3 makam yang diketahui oleh masyarakat dan juru kunci makam. Yakni makam raden suro wiroyo, makam raden tirto kusumo, dan makam sri wuning anak dari raden suro wiroyo.
Sejak ada, makam pangeran benowo tidak mengalami perubahan sama sekali. Terlihat tak ada yang spesial dengan makam beliau. Hanya terlihat gundukan tanah serta tumpukan batu bata tertata rapi diatas makam.
namun, jika dilihat lebih dekat, batu bata tersebut ternyata memiliki corak ataupun motif yang menunjukkan batu bata zaman kerajaan. Selain itu, pada batu nisan makam pangeran benowo, juga terdapat motif dan ukiran yang menunjukkan batu nisan zaman dahulu.
Sementara tepat di sebelah makam pangeran benowo, terdapat makam ning sulastri mbok e denok, atau juga dikenal oleh masyarakat, dengan nama dewi roro ayu denok jati mblimbing, keluarga dari pangeran benowo.
Pangeran benowo merupakan tokoh yang pertama kali menyebarkan agama islam di wilayah desa ngraseh. Beliau, dulunya berasal dari demak jawa tengah. Bahkan menurut cerita turun temurun dari masyarakat setempat, pangeran benowo masih ada kaitannya dengan sil silah kerajaan demak bintoro.
Ashari juru kunci makam menjelaskan, pangeran benowo atau biasa disebut dengan mbah wali sarib, merupakan orang yang pertama kali menyebarkan agama islam di desa ngraseh sekitar tahun 1814 an. Meski demikian, hingga kini, tidak mengetahui secara jelas bagaimana sejarah perjalanan pangeran benowo, dalam menyebarkan sekaligus mensyiarkan agama islam di desa ngraseh.
Sementara itu, pangeran benowo atau mbah wali sarib, ternyata banyak dikenal oleh banyak kalangan masyarakat, termasuk dari luar bojonegoro. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya peziarah yang datang ke makam setempat setiap malam, seperti dari lamongan surabaya, sidoarjo, hingga nganjuk.
Menurut kepala desa ngraseh, M. Maftukin, banyak peziarah yang datang ke makam pangeran benowo, untuk memanjatkan do'a agar mendapat keberkahannya, serta sebab musababnya agar di kabulkan oleh tuhan yang maha kuasa. Bahkan, menurut cerita dari warga, jika ingin masuk tni atau polisi, biasanya ziarah dulu di makam pangeran benowo, agar nantinya bisa sukses dan diterima di tni atau polisi.
Sementara itu, tepat di samping makam sebelah utara makam pangeran benowo, juga terdapat 11 bidang makam leluhur desa ngraseh. Namun, hanya ada 3 makam yang diketahui oleh masyarakat dan juru kunci makam. Yakni makam raden suro wiroyo, makam raden tirto kusumo, dan makam sri wuning anak dari raden suro wiroyo.