SKETSA RAMADHAN - Di tengah areal persawahan desa mojoranu, kecamatan dander, kabupaten bojonegoro inilah, raden adipati djojonegoro, bupati pertama kabupaten bojonegoro dimakamkam. Untuk mengunjungi makam raden adipati djojonegoro, kita harus berjalan kaki sekitar 300 dari jalan raya.
Kini, tempat pesarehan raden adipati djojonegoro sudah mengalami kerusak di beberapa sisi bagunannya, seperti cat dinding yang sudah mengelupas, hingga atap penyangga tempat pesarehan yang terbuat dari kayu, mulai rapuh termakan usia.
Tepat di atas pintu depan pesarehan, terdapat tulisan yang menunjukkan pesarehan raden adipati djojonegoro ditemukan dan dibangun, yakni ditemukan pada tanggal 14 nopember 1991 kamis legi. Dan kemudian dibangun oleh moestadjab boedisantoso noto adjinegoro, merupakan keturunan keluarga besar raden adipati djojonegoro, mulai tanggal 17 januari 1992 jum'at kliwon, dan selesai pada tanggal 21 pebruari 1992 jum'at kliwon.
Mbah jan, juru kunci makam raden adipati djojonegoro menjelaskan. Raden adipati djojonegoro merupakan adipati pertama bojonegoro atau saat ini disebut dengan bupati. Raden adipati djojonegoro, memiliki nama asli joko punar, yang berasal dari kerajaan mataram. Julukan raden adipati djojonegoro diberikan saat beliau menjabat sebagai adipati bojonegoro.
Sebelum menjabat adipati bojonegoro, raden adipati djojonegoro memimpin mojopahit di mojokerto selama 13 tahun. Setelah itu, mendengar kabar di bojonegoro sedang ada sayembara memperebutkan adipati bojonegoro, ia lantas ikut dan berhasil menang. Atas kemenangan itu, beliau kemudian langsung di angkat menjadi adipati bojonegoro.
Sementara itu, tak jauh dari makam raden adipati djojonegoro, terdapat makam eyang yai maskumambang. Ia merupakan ajudan raden adipati djojonegoro sejak menjabat sebagai adipati bojonegoro.
Keberadaan makam raden adipati djojonegoro dibenarkan oleh, kepala desa mojoranu lukman hakim. Menurutnya, makam bupati bojonegoro pertama ini diketahui setelah trah dari djojonegoro bernama moestadjab boedisantoso noto adjinegoro, melakukan pencarian selama bertahun-tahun.
Hingga kini, banyak para peziarah datang ke makam raden adipati djojonegoro untuk mendo'akanya, mulai dari peziarah lokal bojonegoro sampai peziarah yang datang dari luar kota.
Kini, tempat pesarehan raden adipati djojonegoro sudah mengalami kerusak di beberapa sisi bagunannya, seperti cat dinding yang sudah mengelupas, hingga atap penyangga tempat pesarehan yang terbuat dari kayu, mulai rapuh termakan usia.
Tepat di atas pintu depan pesarehan, terdapat tulisan yang menunjukkan pesarehan raden adipati djojonegoro ditemukan dan dibangun, yakni ditemukan pada tanggal 14 nopember 1991 kamis legi. Dan kemudian dibangun oleh moestadjab boedisantoso noto adjinegoro, merupakan keturunan keluarga besar raden adipati djojonegoro, mulai tanggal 17 januari 1992 jum'at kliwon, dan selesai pada tanggal 21 pebruari 1992 jum'at kliwon.
Mbah jan, juru kunci makam raden adipati djojonegoro menjelaskan. Raden adipati djojonegoro merupakan adipati pertama bojonegoro atau saat ini disebut dengan bupati. Raden adipati djojonegoro, memiliki nama asli joko punar, yang berasal dari kerajaan mataram. Julukan raden adipati djojonegoro diberikan saat beliau menjabat sebagai adipati bojonegoro.
Sebelum menjabat adipati bojonegoro, raden adipati djojonegoro memimpin mojopahit di mojokerto selama 13 tahun. Setelah itu, mendengar kabar di bojonegoro sedang ada sayembara memperebutkan adipati bojonegoro, ia lantas ikut dan berhasil menang. Atas kemenangan itu, beliau kemudian langsung di angkat menjadi adipati bojonegoro.
Sementara itu, tak jauh dari makam raden adipati djojonegoro, terdapat makam eyang yai maskumambang. Ia merupakan ajudan raden adipati djojonegoro sejak menjabat sebagai adipati bojonegoro.
Keberadaan makam raden adipati djojonegoro dibenarkan oleh, kepala desa mojoranu lukman hakim. Menurutnya, makam bupati bojonegoro pertama ini diketahui setelah trah dari djojonegoro bernama moestadjab boedisantoso noto adjinegoro, melakukan pencarian selama bertahun-tahun.
Hingga kini, banyak para peziarah datang ke makam raden adipati djojonegoro untuk mendo'akanya, mulai dari peziarah lokal bojonegoro sampai peziarah yang datang dari luar kota.