LAMONGAN - Sedikitnya 150 an mahasiswa yang tergabung dalam HMI, PMII dan GMNI di kabupaten lamongan menggelar aksi unjuk rasa. Mereka mengawali aksinya di pertigaan tugu adipura lamongan, hingga memenuhi separuh badan jalan panglima sudirman, pada rabu kemarin.
Di depan barisan pagar betis polwan, mahasiswa ini bergantian berorasi. Mereka mengajukan sejumlah tuntutan yakni menolak soal adanya wacana 3 periode bagi pemimpin negara atau presiden, menolak kenaikan harga BBM, minyak goreng dan PPN.
Penambahan jabatan presiden dinilai mahasiswa sebagai tindakan inkonstitusional. Sementara kenaikan bbm dan minyak goreng sangat berdampak besar terhadap rakyat kecil. Sementara kenaikan ppn menjadi 11 % juga dinilai mahasiswa sangat kontraproduktif di tengah kondisi masyarakat yang saat ini sedang berjuang untuk keluar dari krisis ekonomi yang selama ini hancur akibat pandemi covid-19.
Demo ini kemudian dilanjutnya di depan gedung dprd lamongan. Disini, para mahasiswa diterima anggota dewan, mahfud shodiq dari FPKB dan retno dari fraksi demokrat. Para mahasiswa kemudian diajak masuk ke gedung dewa untuk membahas tuntutan mereka, namun ajakan ini ditolak oleh para mahasiswa.
Ini dilakukan, lantaran salah satu anggota dprd yang menemui mereka, tiba-tiba menghilang dan diganti dengan anggota dprd lain. Setelah insiden ini, aksi mahasiswa berlangsung tertib hingga selesai.
Di depan barisan pagar betis polwan, mahasiswa ini bergantian berorasi. Mereka mengajukan sejumlah tuntutan yakni menolak soal adanya wacana 3 periode bagi pemimpin negara atau presiden, menolak kenaikan harga BBM, minyak goreng dan PPN.
Penambahan jabatan presiden dinilai mahasiswa sebagai tindakan inkonstitusional. Sementara kenaikan bbm dan minyak goreng sangat berdampak besar terhadap rakyat kecil. Sementara kenaikan ppn menjadi 11 % juga dinilai mahasiswa sangat kontraproduktif di tengah kondisi masyarakat yang saat ini sedang berjuang untuk keluar dari krisis ekonomi yang selama ini hancur akibat pandemi covid-19.
Demo ini kemudian dilanjutnya di depan gedung dprd lamongan. Disini, para mahasiswa diterima anggota dewan, mahfud shodiq dari FPKB dan retno dari fraksi demokrat. Para mahasiswa kemudian diajak masuk ke gedung dewa untuk membahas tuntutan mereka, namun ajakan ini ditolak oleh para mahasiswa.
Ini dilakukan, lantaran salah satu anggota dprd yang menemui mereka, tiba-tiba menghilang dan diganti dengan anggota dprd lain. Setelah insiden ini, aksi mahasiswa berlangsung tertib hingga selesai.
