BOJONEGORO - Beginilah kondisi jembatan penghubung dusun padas dan dusun bancer di desa bancer, kecamatan ngraho, kabupaten bojonegoro. Badan jembatan mengalami ambruk, karena tanah pondasi dan tiang penyanggah amblas setelah diterjang derasnya arus sungai saat banjir bandang.
Ambrolnya jembatan ini diketahui warga, terjadi tiga hari lalu tepatnya pada minggu dini hari. Hujan deras selama berjam-jam menyebabkan debit air dan arus sungai meningkat. Konstruksi jembatan tak kuat menahan derasnya arus sungai, sehingga ambrol. Beruntung tak ada korban jiwa, karena saat kejadian tidak satupun warga melintas.
Selain menyebabkan jembatan ambruk hingga ke dasar sungai. Arus yang kuat juga menyebabkan tebing disekitarnya longsor lebih dari seratus meter. Adapun konstruksi jembatan yang ambruk diketahui sepanjang delapan meter dari total keseluruhan panjang jembatan yang mencapai 42 meter dari kedua sisinya.
Terputusnya jembatan ini sangat berdampak pada aktifitas warga. Utamanya sebanyak 150 kepala keluarga yang tinggal di dusun padas. Untuk beraktifitas, warga setempat harus menempuh jalan memutar yang cukup jauh, yakni melewati jalan setapak sejauh dua kilometer menuju desa klempun arah kecamatan ngraho.
Belum ada upaya perbaikan terkait ambrolnya jembatan ini. Pemerintah desa dan kecamatan, saat ini sedang menyusun laporan ke pemerintah kabupaten, guna secepatnya dilakukan penanganan darurat, khususnya pembuatan jembatan alternatif, agar akses warga tak semakin terhambat.
Warga berharap jembatan ini segara di perbaiki, sehingga aktifitas warga kembali normal.
Ambrolnya jembatan ini diketahui warga, terjadi tiga hari lalu tepatnya pada minggu dini hari. Hujan deras selama berjam-jam menyebabkan debit air dan arus sungai meningkat. Konstruksi jembatan tak kuat menahan derasnya arus sungai, sehingga ambrol. Beruntung tak ada korban jiwa, karena saat kejadian tidak satupun warga melintas.
Selain menyebabkan jembatan ambruk hingga ke dasar sungai. Arus yang kuat juga menyebabkan tebing disekitarnya longsor lebih dari seratus meter. Adapun konstruksi jembatan yang ambruk diketahui sepanjang delapan meter dari total keseluruhan panjang jembatan yang mencapai 42 meter dari kedua sisinya.
Terputusnya jembatan ini sangat berdampak pada aktifitas warga. Utamanya sebanyak 150 kepala keluarga yang tinggal di dusun padas. Untuk beraktifitas, warga setempat harus menempuh jalan memutar yang cukup jauh, yakni melewati jalan setapak sejauh dua kilometer menuju desa klempun arah kecamatan ngraho.
Belum ada upaya perbaikan terkait ambrolnya jembatan ini. Pemerintah desa dan kecamatan, saat ini sedang menyusun laporan ke pemerintah kabupaten, guna secepatnya dilakukan penanganan darurat, khususnya pembuatan jembatan alternatif, agar akses warga tak semakin terhambat.
Warga berharap jembatan ini segara di perbaiki, sehingga aktifitas warga kembali normal.
