JOMBANG - Konser jazz rakyat fast yang di gelar pondok pesantren shiddiqiyah, desa losari, kecamatan ploso, kabupaten jombang, memantik reaksi masyarakat. Pasalnya, dalam poster yang disebar akun instagram musik sehat tentrem ini menampilkan foto msat, tersangka pencabulan yang melibatkan santrinya. Msat sendiri, saat ini berstatus menjadi DPO polda jatim setelah kasusnya dinyatakan P21 oleh kejaksaan tinggi.
Poster konser tersebut menyebar ke sejumlah media sosial. Dalam deretan artis tampak foto tersangka berada di posisi paling atas. Kegiatan tersebut akan digelar pada selasa 31 mei 2022 di jalan taat, belakang monumen hari santri, ponpes majma’al bachroin hwmi shiddiqiyah, desa losari , kecamatan ploso, jombang.
Ana abdillah, direktur wcc jombang yang menjadi pendamping korban pencabulan tersangka mengaku kecewa. Tindakan pelaku ini menunjukan arogannya sebagai warga yang seolah kebal terhadap hukum. Jika sampai konser ini digelar dengan kehadiran tersangka dirinya menilai kepolisian seolah tak berdaya atas penanganan kasus ini.
Sementara kompol erika putra, waka polres jombang saat dikonfirmasi terkait rencana konser yang menampilkan foto msat tidak berani berkomentar. Dirinya meninggalkan media dengan hanya bilang nanti akan diinfokan.
Msat tersangka sekaligus DPO pencabulan terhadap santrinya ini masih melenggang bebas. Kepolisian seolah tidak mampu menyentuh DPO yang tidak lain salah satu putra tokoh agama di kawasan ploso jombang. Kasus yang sudah dilaporkan sejak 2018 ini sampai sekarang belum ada ujungnya. Meskipun pihak kejaksaan sudah menyatakan lengkap alias p 21 berkasnya.
Poster konser tersebut menyebar ke sejumlah media sosial. Dalam deretan artis tampak foto tersangka berada di posisi paling atas. Kegiatan tersebut akan digelar pada selasa 31 mei 2022 di jalan taat, belakang monumen hari santri, ponpes majma’al bachroin hwmi shiddiqiyah, desa losari , kecamatan ploso, jombang.
Ana abdillah, direktur wcc jombang yang menjadi pendamping korban pencabulan tersangka mengaku kecewa. Tindakan pelaku ini menunjukan arogannya sebagai warga yang seolah kebal terhadap hukum. Jika sampai konser ini digelar dengan kehadiran tersangka dirinya menilai kepolisian seolah tak berdaya atas penanganan kasus ini.
Sementara kompol erika putra, waka polres jombang saat dikonfirmasi terkait rencana konser yang menampilkan foto msat tidak berani berkomentar. Dirinya meninggalkan media dengan hanya bilang nanti akan diinfokan.
Msat tersangka sekaligus DPO pencabulan terhadap santrinya ini masih melenggang bebas. Kepolisian seolah tidak mampu menyentuh DPO yang tidak lain salah satu putra tokoh agama di kawasan ploso jombang. Kasus yang sudah dilaporkan sejak 2018 ini sampai sekarang belum ada ujungnya. Meskipun pihak kejaksaan sudah menyatakan lengkap alias p 21 berkasnya.