LAMONGAN - Mewabahnya penyakit mulut dan kuku yang menyerang sapi di kabupaten lamongan, membuat para pedagang daging sapi kesulitan mendapatkan pasokan. Kondisi tersebut salah satunya dirasakan para pedagang daging sapi di pasar tradisional sidoharjo, kecamatan lamongan kota, kabupaten lamongan.
Minimnya pasokan daging sapi, membuat sebagian kios pedagang tutup. Kondisi ini terjadi akibat ditutupnya seluruh pasar hewan di kabupaten lamongan.
Penutupan ini terjadi untuk menghindari penularan penyakit mulut dan kuku pada sapi. Pasalnya, ratusan sapi di kabupaten lamongan terdeteksi terjangkit penyakit menular tersebut.
Meski demikian, harga jual daging sapi dipasaran justru turun dan kembali di harga normalnya. Harga daging sapi saat ini dijual 110 ribu rupiah per kilogramnya. Sementara saat lebaran kemarin sempat mengalami kenaikan hingga 150 ribu rupiah per kilogramnya.
Sementara itu, kabupaten lamongan masuk dalam 4 daerah di jawa timur yang terkena wabah penyakit mulut dan kuku pada sapi. Tercatat, di lamongan sebanyak tiga ratus dua ekor sapi terkena penyakit tersebut, lima sapi diantaranya mati.
Minimnya pasokan daging sapi, membuat sebagian kios pedagang tutup. Kondisi ini terjadi akibat ditutupnya seluruh pasar hewan di kabupaten lamongan.
Penutupan ini terjadi untuk menghindari penularan penyakit mulut dan kuku pada sapi. Pasalnya, ratusan sapi di kabupaten lamongan terdeteksi terjangkit penyakit menular tersebut.
Meski demikian, harga jual daging sapi dipasaran justru turun dan kembali di harga normalnya. Harga daging sapi saat ini dijual 110 ribu rupiah per kilogramnya. Sementara saat lebaran kemarin sempat mengalami kenaikan hingga 150 ribu rupiah per kilogramnya.
Sementara itu, kabupaten lamongan masuk dalam 4 daerah di jawa timur yang terkena wabah penyakit mulut dan kuku pada sapi. Tercatat, di lamongan sebanyak tiga ratus dua ekor sapi terkena penyakit tersebut, lima sapi diantaranya mati.