TUBAN - Suasana berbeda terlihat di pantai desa gesikharjo, kecamatan palang, kabupaten tuban, pada senin pagi. Ratusan warga desa setempat berbondong-bondong datang ke laut setempat untuk mandi, usai melaksanakan kenduri ketupat di masjid.
Tradisi ini digelar satu tahun sekali, saat lebaran ketupat atau satu minggu setelah hari raya idul fitri. Budaya turun temurun ini, diyakini dapat menghilangkan penyakit dan bahaya bagi para nelayan yang melaut.
Sejak pagi, warga silih berganti datang ke laut untuk mandi, bersama anggota keluarganya. Anak-anak hingga orang dewasa, tumpah ruah menceburkan diri dan mandi bersama di tepi laut desa setempat.
Tradisi tahunan ini, berlangsung hanya dalam hitungan jam. Menurut warga, mandi di laut usai kenduri kupatan di masjid ini dipercaya membawa keberkahan, kesehatan dan keselamatan bagi mereka dan keluarga.
Sebelum mandi massal, warga terlebih dahulu datang ke masjid asmoroqondi di desa setempat, untuk melaksanakan kenduri kupatan. Seperti kenduri pada umumnya, mereka membaca yasin dan tahlil serta membawa makanan khas lebaran lebaran ketupat, seperti ketupat, lepet, opor ayam, serta lauk-pauk lainnya. Setelah doa bersama, makanan ini kemudian dimakan bersama-sama.
Menurut pengurus yayasan asmoroqondi tuban, manan. Tradisi ini mandi dan kenduri ketupat ini merupakan tradisi turun-temurun. Dengan tradisi ini, warga bersama-sama berdoa agar allah senantiasa memberikan kesehatan, dijauhkan dari bahaya dan penyakit serta mendapat keberkahan.
Tradisi ini digelar satu tahun sekali, saat lebaran ketupat atau satu minggu setelah hari raya idul fitri. Budaya turun temurun ini, diyakini dapat menghilangkan penyakit dan bahaya bagi para nelayan yang melaut.
Sejak pagi, warga silih berganti datang ke laut untuk mandi, bersama anggota keluarganya. Anak-anak hingga orang dewasa, tumpah ruah menceburkan diri dan mandi bersama di tepi laut desa setempat.
Tradisi tahunan ini, berlangsung hanya dalam hitungan jam. Menurut warga, mandi di laut usai kenduri kupatan di masjid ini dipercaya membawa keberkahan, kesehatan dan keselamatan bagi mereka dan keluarga.
Sebelum mandi massal, warga terlebih dahulu datang ke masjid asmoroqondi di desa setempat, untuk melaksanakan kenduri kupatan. Seperti kenduri pada umumnya, mereka membaca yasin dan tahlil serta membawa makanan khas lebaran lebaran ketupat, seperti ketupat, lepet, opor ayam, serta lauk-pauk lainnya. Setelah doa bersama, makanan ini kemudian dimakan bersama-sama.
Menurut pengurus yayasan asmoroqondi tuban, manan. Tradisi ini mandi dan kenduri ketupat ini merupakan tradisi turun-temurun. Dengan tradisi ini, warga bersama-sama berdoa agar allah senantiasa memberikan kesehatan, dijauhkan dari bahaya dan penyakit serta mendapat keberkahan.