BOJONEGORO - Pasca terbakarnya Pasar Sidobandung, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro. Pada Kamis (23/06/2022) pagi, para pedagang terdampak kebakaran mengais barang-barang yang tersisa.
Mereka sibuk mengumpulkan barang-barang dagangan yang sebelumnya berhasil diselamatkan dari amukan api, mulai dari perabotan rumah tangga, bahan pokok, hingga peralatan tulis. Barang-barang sisa kebakaran tersebut, mereka tertibkan untuk selanjutnya dibawa pulang agar dapat dimanfaatkan maupun dijual kembali.
Para pedagang tersebut, mengaku sama sekali tak menyangka. Pasar dan lapak yang sehari-hari menjadi tumpuan kerja mencari nafkah. Kini mendadak rata dengan tanah. Hal ini dikarenakan saat kebakaran terjadi sebagian besar diantara mereka tak mengetahuinya.
“Saat itu pasar telah sepi. Kebakaran terjadi sekitar pukul 14.35 sore, sehingga hampir semua pedagang telah menutup lapak dagangan dan pulang ke rumah.” Terang Yazid, salah satu pedagang korban kebakaran.
Atas musibah ini. Para pedagang mengaku hanya dapat pasrah. Mereka berharap ada bantuan dan kepedulian dari pihak terkait. Sehingga mereka dapat kembali bangkit, sekaligus bekerja dan membuka usaha kembali seperti sebelumnya.
“Kami harap ada bantuan dan kepedulian dari pemerintah mas, sehingga kita bisa kembali bekerja.” Harap Yazid.
Kebakaran Pasar Tradisional Sidobandung ini terjadi Rabu (22/06/2022) sore. Sedikitnya ada sebelas toko dan kios utama dibagian tengah, serta beberapa lapak terbuka milik pedagang ludes nyaris tak tersisa, termasuk barang-barang berharga didalamnya.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai lebih dari 350 juta rupiah. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran pasar ini.
Dugaan sementara kebakaran dipicu konsleting listrik dari salahsatu kios pedagang yang berada di bagian sisi tengah pasar. Kasus ini, masih dalam penanganan dan penyelidikan petugas Polres Bojonegoro.
Mereka sibuk mengumpulkan barang-barang dagangan yang sebelumnya berhasil diselamatkan dari amukan api, mulai dari perabotan rumah tangga, bahan pokok, hingga peralatan tulis. Barang-barang sisa kebakaran tersebut, mereka tertibkan untuk selanjutnya dibawa pulang agar dapat dimanfaatkan maupun dijual kembali.
Para pedagang tersebut, mengaku sama sekali tak menyangka. Pasar dan lapak yang sehari-hari menjadi tumpuan kerja mencari nafkah. Kini mendadak rata dengan tanah. Hal ini dikarenakan saat kebakaran terjadi sebagian besar diantara mereka tak mengetahuinya.
“Saat itu pasar telah sepi. Kebakaran terjadi sekitar pukul 14.35 sore, sehingga hampir semua pedagang telah menutup lapak dagangan dan pulang ke rumah.” Terang Yazid, salah satu pedagang korban kebakaran.
Atas musibah ini. Para pedagang mengaku hanya dapat pasrah. Mereka berharap ada bantuan dan kepedulian dari pihak terkait. Sehingga mereka dapat kembali bangkit, sekaligus bekerja dan membuka usaha kembali seperti sebelumnya.
“Kami harap ada bantuan dan kepedulian dari pemerintah mas, sehingga kita bisa kembali bekerja.” Harap Yazid.
Kebakaran Pasar Tradisional Sidobandung ini terjadi Rabu (22/06/2022) sore. Sedikitnya ada sebelas toko dan kios utama dibagian tengah, serta beberapa lapak terbuka milik pedagang ludes nyaris tak tersisa, termasuk barang-barang berharga didalamnya.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai lebih dari 350 juta rupiah. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran pasar ini.
Dugaan sementara kebakaran dipicu konsleting listrik dari salahsatu kios pedagang yang berada di bagian sisi tengah pasar. Kasus ini, masih dalam penanganan dan penyelidikan petugas Polres Bojonegoro.
