Bojonegoro - Berbagai upaya mulai dari pencegahan serta penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK), terus dilakukan oleh petugas dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bojonegoro. Petugas melakukan sosialisasi tentang kewaspadaan pmk hingga melakukan penyuntikan obat kepada hewan yang sudah terjangkit pmk.
Hal ini salah satunya dilakukan petugas di Desa Pagerwesi, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Didampingi oleh jajaran Polsek Trucuk, Koramil Trucuk, Petugas Kesehatan hewan melakukan penyutikan obat satu persatu pada sapi yang terjangkit pmk.
Penyutikan obat diberikan pada hewan ternak sapi terjangkit pmk, berupa pemberian obat antibiotik, antivitamin, serta multivitamin. Penyuntikan dilakukan sebanyak 3 kali, serta rutin dilakukan pengecekan terhadap perkembangan hewan yang terjangkit PMK.
Karyono, Petugas Teknis Peternakan Hewan, Dinas Peternakan Dan Perikanan Bojonegoro mengatakan, sudah dilakukan penyuntikan pada ternak sapi milik warga di Kecamatan Trucuk sebanyak 18 ekor sapi dari 7 ekor sapi yang terkonfirmasi PMK. Masing-masing sapi, diberikan suntikan obat, berupa antibiotik, antivitamin, dan multivitamin.
“Sampai hari ini, tercatat ada beberapa sapi yang sebelumnya sudah diberikan suntikan obat mulai menunjukkan perkembangan. sapi-sapi tersebut, kini mulai menunjukkan tanda-tanda pulih, salah satunya munculnya nafsu makan dari sapi tersebut.” Jelas Karyono.
Atas langkah cepat dari petugas, warga yang hewan ternaknya terjangkit pmk merasa sangat terbantu. Warga berharap, dengan penanganan ini sapi mereka bisa segera pulih.
“Alhamdulillah bisa cepat ditangani oleh petugas. Semoga sapi saya yang terkena PMK bisa segera sembuh”. Kata Yudik, pemilik sapi terjangkit PMK.
Pada hari ini, belum terinput keseluruhan berapa hewan ternak yang terjangkit PMK di Kabupaten Bojonegoro. Namun, di wilayah Kecamatan Trucuk sendiri, tercatat hari ini ada 14 ekor sapi yang terkonfirmasi PMK.