BOJONEGORO - Melambungnya harga cabe tersebut seperti yang terpantau di Pasar Kota Kabupaten Bojonegoro pada Kamis (09/06/2022). Harga cabai melonjak drastis sejak sepekan terakhir.
Kenaikan harga, bahkan terjadi sebanyak lima kali, dari kisaran harga 60 ribu rupiah perkilogram, kini sudah menembus harga 100 ribu rupiah perkilogramnya. Terutama cabe rawit merah.
“Harga cabai rawit yang sebelumnya 60 ribu rupiah perkilogram kini naik menjadi 100 ribu rupiah perkilogram. Cabai merah kriting sebelumnya 45 ribu rupiah perkilogram kini naik menjadi 70 ribu rupiah perkilogram.” Terang Sumiati, pedagang cabai di pasar setempat.
Naiknya harga cabe yang cukup signifikan ini diduga akibat menipisnya stok cabe di pasaran, menyusul dampak cuaca buruk dan curah hujan tinggi. Sehingga pasokan yang datang dari petani di daerah penghasil, menjadi turun dan terhambat.
Mahalnya harga beberapa komoditas tersebut. Membuat pedagang resah, sebab omzet mereka turut mengalami penurunan hingga mencapai 30 persen dibanding hari biasa.
“Omzet turun 30 persen kalo dibandingkan biasanya.” Tambah Sumiati.
Para pedagang memperkirakan, tingginya harga cabe ini diperkirakan akan berlanjut, setidaknya hingga satu bulan mendatang hingga usai perayaan hari raya idul adha.
Selain harga cabai yang merangkak naik, sejumlah komoditas bumbu dapur juga mengalami kenaikan harga. Di antaranya komoditas tomat yang saat ini naik menjadi 18 ribu rupiah yang sebelumnya 10 ribu rupiah.
Kenaikan harga, bahkan terjadi sebanyak lima kali, dari kisaran harga 60 ribu rupiah perkilogram, kini sudah menembus harga 100 ribu rupiah perkilogramnya. Terutama cabe rawit merah.
“Harga cabai rawit yang sebelumnya 60 ribu rupiah perkilogram kini naik menjadi 100 ribu rupiah perkilogram. Cabai merah kriting sebelumnya 45 ribu rupiah perkilogram kini naik menjadi 70 ribu rupiah perkilogram.” Terang Sumiati, pedagang cabai di pasar setempat.
Naiknya harga cabe yang cukup signifikan ini diduga akibat menipisnya stok cabe di pasaran, menyusul dampak cuaca buruk dan curah hujan tinggi. Sehingga pasokan yang datang dari petani di daerah penghasil, menjadi turun dan terhambat.
Mahalnya harga beberapa komoditas tersebut. Membuat pedagang resah, sebab omzet mereka turut mengalami penurunan hingga mencapai 30 persen dibanding hari biasa.
“Omzet turun 30 persen kalo dibandingkan biasanya.” Tambah Sumiati.
Para pedagang memperkirakan, tingginya harga cabe ini diperkirakan akan berlanjut, setidaknya hingga satu bulan mendatang hingga usai perayaan hari raya idul adha.
Selain harga cabai yang merangkak naik, sejumlah komoditas bumbu dapur juga mengalami kenaikan harga. Di antaranya komoditas tomat yang saat ini naik menjadi 18 ribu rupiah yang sebelumnya 10 ribu rupiah.