TUBAN - Bagi anda yang memiliki rencana berkurban di Hari Raya Idul Adha, maka harus berhati-hati dan teliti memilih hewan. Di Kabupaten Tuban, banyak kambing diketahui makan sampah limbah rumah tangga.
Salah satunya seperti terpantau di tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, pada Jumat (17/06/2022). Ratusan ekor kambing terlihat dilepas liarkan oleh pemiliknya untuk mencari makan sendiri di antara tumpukan sampah rumah tangga.
Kambing-kambing lapar ini pun langsung melahap berbagai sampah yang berada di depannya, baik organik maupun non organik. Bahkan sampah plastik, yang notabene tidak akan mungkin dapat dicerna, juga ditelan masuk ke dalam lambung.
Pemilik kambing diduga sengaja memberi makan sampah ternaknya ini untuk mengirit pengeluaran. Padahal cara ini dapat berdampak buruk terhadap kesehatan kambing, dan manusia yang mengkonsumsi dagingnya.
Menurut Kayat, pemulung di TPA setempat, kambing-kambing pemakan sampah ini adalah milik warga sekitar TPA. Kambing-kambing ini sengaja dilepas oleh pemiliknya agar mencari makan di tempat pemrosesan akhir sampah setempat.
“Ini milik warga sini saja. Tiap hari ya dilepas disini. Bahkan, beberapa kali ada kejadian kambing mati akibat makan sampah disini.” Jelasnya.
Secara aturan, seharusnya kambing dilarang memasuki kawasan TPA. Namun, belum ada konfirmasi dari pihak terkait. Hingga kini Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tuban, belum dapat dihubungi, baik melalui telepon maupun ditemui di Kantor.
Sementara itu, menjelang Idul Adha, masyarakat diharapkan perlu berhati-hati saat membeli hewan kurban. Bukan tidak mungkin, hewan kurban yang dipilih ternyata pemakan sampah. Sehingga pembeli perlu perhatikan kondisi fisik dan umur kambing, serta periksa postur tubuh dan kelengkapannya.
Salah satunya seperti terpantau di tempat pemrosesan akhir sampah (TPA) di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, pada Jumat (17/06/2022). Ratusan ekor kambing terlihat dilepas liarkan oleh pemiliknya untuk mencari makan sendiri di antara tumpukan sampah rumah tangga.
Kambing-kambing lapar ini pun langsung melahap berbagai sampah yang berada di depannya, baik organik maupun non organik. Bahkan sampah plastik, yang notabene tidak akan mungkin dapat dicerna, juga ditelan masuk ke dalam lambung.
Pemilik kambing diduga sengaja memberi makan sampah ternaknya ini untuk mengirit pengeluaran. Padahal cara ini dapat berdampak buruk terhadap kesehatan kambing, dan manusia yang mengkonsumsi dagingnya.
Menurut Kayat, pemulung di TPA setempat, kambing-kambing pemakan sampah ini adalah milik warga sekitar TPA. Kambing-kambing ini sengaja dilepas oleh pemiliknya agar mencari makan di tempat pemrosesan akhir sampah setempat.
“Ini milik warga sini saja. Tiap hari ya dilepas disini. Bahkan, beberapa kali ada kejadian kambing mati akibat makan sampah disini.” Jelasnya.
Secara aturan, seharusnya kambing dilarang memasuki kawasan TPA. Namun, belum ada konfirmasi dari pihak terkait. Hingga kini Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tuban, belum dapat dihubungi, baik melalui telepon maupun ditemui di Kantor.
Sementara itu, menjelang Idul Adha, masyarakat diharapkan perlu berhati-hati saat membeli hewan kurban. Bukan tidak mungkin, hewan kurban yang dipilih ternyata pemakan sampah. Sehingga pembeli perlu perhatikan kondisi fisik dan umur kambing, serta periksa postur tubuh dan kelengkapannya.
