Oleh : Khusni Mubarok
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky memberikan sambutan dalam rangka HJT di Pendopo Kridho Manunggal Tuban |
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban, menganggarkan dana sekitar 200 miliar rupiah untuk proyek dan perbaikan infrastruktur pada tahun 2021 ini. Anggaran jumbo ini ditetapkan dalam rapat paripurna Perubahan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (P-APBD) 2021 di gedung DPRD Kabupaten Tuban, (25/08/2021).
Saat ditemui usai puncak peringatan Hari Jadi Tuban (HJT) ke-728 di pendopo krido manunggal Tuban, (12/10/2021), Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama bersinergi, berkolaborasi dan bergotong-royong untuk bersama membangun Kabupaten Tuban menjadi lebih baik.
Mas Bupati menyampaikan, perubahan anggaran di tahun 2021 ini difokuskan untuk pembangunan Infrastruktur. Meski demikian, pemkab Tuban juga tetap memberikan perhatian lebih di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kepemudaaan, perdagangan, UMKM dan pelayanan masyarakat.
“Pembangunan infrastruktur ini juga menjadi salah satu strategi untuk mempercepat pemulihan ekonomi di tengah Pandemi Covid-19.” Jelas Ketua DPD Partai Golkar Tuban.
Sejak dirinya menjabat, Pemkab Tuban benar-benar mendorong percepatan pembangunan infrastruktur. Dengan begitu akan ada belanja barang infrastruktur yang nantinya menjadi salah satu instrumen untuk menggerakkan roda perekonomian, dan masyarakat bisa bekerja disitu guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah pandemi.
“Kenapa kita benar-benar mendorong peningkatan infrastruktur. Harapannya dengan adanya belanja barang atau modal, ini masyarakat bisa ikut bekerja disitu,” terang Bupati Tuban.
Untuk pembangunan infrastruktur, Pemkab Tuban telah menyiapkan anggaran sekitar 200 miliar rupiah. Dengan anggaran itu maka proyek pembangunan infrastruktur dapat menciptakan banyak lapangan kerja buat masyarakat lokal.
“Untuk infrastruktur, kita anggarkan sekitar 200 miliar. Itu termasuk untuk pembangunan jalan lingkungan, jalan kota, irigasi, drainase dan seterusnya, Ini harapannya pekerja-pekerjanya bisa diambilkan dari masyarakat Tuban. Sehingga ekonominya bisa meningkatkan,” ungkap mantan anggota DPRD Jatim ini.
Mas Bupati menambahkan, program pembangunan jalan rusak akan dikolaborasikan bersama pemerintahan desa melalui dana desa (DD). Pemerintah kabupaten dan pemerintah desa dapat saling mensupport untuk membangun jalan lingkungan.
“Jalan lingkungan yang akan dibangun dibagi setengah dari hasil kolaborasi. Masing-masing 60 kilometer dibangun oleh desa, dan 60 kilometer lainnya dibangun pemkab. Sehingga total keseluruhan pembangunan jalan lingkungan di Tuban sepanjang 120 kilometer,” jelasnya.
Lebih lanjut Bupati Tuban mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama bersinergi, berkolaborasi dan bergotong-royong untuk bersama membangun Kabupaten Tuban menjadi lebih baik. Wujud dari kolaborasi ini salah satunya Pemkab bersama Pemerintah Desa menjalankan program perbaikan jalan poros desa dengan sistem sharing.
Menurutnya, dengan ketersediaan jalan desa dan lingkungan yang memadai dapat memantik pertumbuhan ekonomi. Begitupun dengan membangun utilitas kota yang terpadu, nantinya akan sangat berpengaruh kepada peningkatan perekonomian masyarakat.
“Mari kita satukan langkah untuk 'Mbangun Deso Noto Kutho' untuk Tuban lebih sejahtera,” pungkas Mas Bupati.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tuban, Agung Supriyadi. Di Tahun 2021 ini, Pemkab Tuban melakukan pembangunan jalan lingkungan dan kota sepanjang 198,82 kilometer. Anggaran ini bersumber dari APBD dan P-APBD Tahun 2021.
“Untuk tahun 2021 dari anggaran APBD dan P-APBD 2021, pemkab membangun jalan sepanjang 198,82 kilometer.” Jelas Kadis PUPR.
Agung Supriyadi menambahkan, di Tahun 2022 mendatang akan di bangun lagi sepanjang 42,39 kilometer. Namun ini masih bisa bertambah lagi, karena belum termasuk P-APBD 2022.
“Yang tahun 2022 bersumber APBD 2022 sepanjang 42.39 kilometer, tapi belum termasuk P-APBD 2022.” Ungkapnya.
Wujud dari kolaborasi Pemkab bersama Pemerintah Desa (Pemdes) menjalankan program perbaikan jalan poros desa dengan sistem sharing ini salah satunya dilakukan oleh Pemdes Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding, Tuban. Di Tahun 2021 ini, pemdes setempat membangun jalan sepanjang 1.300 meter.
“Jalan sepanjang 1.300 meter yang kami bangun menggunakan Dana Desa tahun 2021, dengan alokasi anggaran 381 juta rupiah.” Jelas Hari Winarko, Kepala Desa Prunggahan Wetan.
Hari Winarko merinci jalan 1.300 meter tersebut, terdiri dari 900 meter jalan lapen dan 400 meter jalan cor. Sedangkan jalan yang sudah dibangun oleh Pemkab Tuban di desa setempat di tahun 2021 ini, baru terealisasi 200 meter.
“Tahun ini direalisasikan 200 meter dari APBD Tuban. Untuk tahun 2022 tentunya juga kembali direalisasikan karena kita kolaborasi. Pemkab masih hutang ke kami 1.100 meter yang tentunya akan dibangun sebagaimana di programkan Bupati Lindra.” Paparnya.
Karena di Tahun 2022, Pemkab Tuban akan merealisasikan kekurangan pembangunan jalan tersebut. Dana Desa setempat akan difokuskan untuk peningkatan dan pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan PAD dengan membangun kios atau tempat usaha di kawasan ringroad.
Kades Prunggahan Wetan berharap, kolaborasi pembangunan jalan hingga ke pelosok desa ini bisa berjalan dengan baik, sehingga jalan-jalan yang saat ini kondisinya rusak bisa diperbaiki semua. Pasalnya, pihak desa tidak mampu melakukan perbaikan jika tidak ada kolaborasi dengan pemkab.
“Sebagaimana program mas Lindra Mbangun Deso Noto Kutho, masyarakat juga berharap semua jalan di pelosok desa mulus. Karena saat ini kondisi jalan di desa-desa sudah rusak” Jelas Kades yang menjabat sejak tahun 2013 ini.
Sementara itu, Pemdes Temandang sangat mendukung bila program peningkatan infrastruktur khususnya jalan dapat dioptimalkan oleh Bupati Tuban, Halindra. Bukan hanya untuk pengusaha atau pebisnis, tapi akses jalan juga penting bagi sektor pertanian.
Ketika jalan mulus tentu akan mendukung perekonomian di level desa. Misalnya, panen raya padi di Desa Temandang, tanpa adanya jalan maka produktifitas petani menurun. Lebih dari itu, kemudahan transportasi juga meningkatkan harga tanah di sebuah wilayah.
“Jalan baik, kami tambah senang karena mendukung percepatan usaha dan pertanian di Temandang,” Jelas Tinik, Kades Temandang.
Tinik menambahkan, Program infrastruktur di Temandang selama ini didanai oleh Pendapatan Asli Desa (PAD), Dana Desa (DD), dana sharing Pemkab dan desa untuk tahun ini di era kepemimpinan Bupati Tuban Halindra. Selain itu karena desa setempat masuk ring 1 PT Semen Indonesia, pemdes juga menerima dana CSR.
“Program infrastruktur yang diterima Desa Temandang disalurkan melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Semen Indonesia tahun ini 2021 wujudnya jalan lingkungan, RTLH, drasinase, perawatan bangunan yang ada, dan di tahun 2021 rehab balai desa, dan pembangunan TK, Jalan Usaha Tani (JUT).” Paparnya.
Berbeda dengan tahun sebelumnya yang lebih dominan untuk infrastruktur, tahun ini dana daeri berbagai sumber tersebut salah satunya CSR juga berupa program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) serta bantuan UMKM terdampak covid-19 dan penanganan Covid-19. Kendati demikian, program yang diterima Temandang tetap berdasarkan usulan proposal dan hasil Musyawarah Desa (Musdes).
“Selain fisik, program pemberdayaan ekonomi khususnya UMKM juga berjalan. Ditambah selama dua tahun ini, anggaran dialihkan untuk penanganan Covid-19. Pemdes Temandang bersyukur dan mengaku program dari Pemkab dan PT Semen Indonesia benar-benar tepat sasaran dan manfaatnya dapat dirasakan oleh warga.” Pungkasnya. (Rok)