TUBAN - Pasar kambing yang ada di Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban ditutup sejak rabu 8 Juni 2022 kemarin, oleh Pemerintah Kabupaten setempat. Penutupan ini dilakukan, menyusul penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak di Tuban yang kian tak terkendali.
Kondisi ini membuat para pedagang kambing kebingungan mendapatkan pembeli, sehingga memaksa mereka berjualan di tepi jalan depan pasar kambing setempat. Aksi nekat berjualan ini salah satunya dilakukan Sugiharto, pedagang kambing asal Kecamatan Jenu, Tuban, pada Jumat (10/06/2022).
Namun, hingga Jumat Siang, empat kambing dagangan milik Suharto tak kunjung laku. Padahal, ia sudah menurunkan harga kambing-kambing dagangannya 400 ribu rupiah per ekor dari harga normal, untuk menarik minat pembeli.
“Jika sebelumnya per ekor saya jual 3,5 juta rupiah, kini hanya saya dijual 3,1 juta rupiah saja.” Terang Sugiharto.
Meski demikian, penjualan kambing tetap merosot drastis. Jika biasanya dalam sehari ia mampu menjual antara 2 hingga 3 kambing, maka kini satupun kambing tak laku dijual.
“Sampai siang ini belum laku, padahal biasanya laku 2 sampai 3 kambing.” Keluh Sugiharto.
Hal yang sama juga dirasakan Mardiyanto, pedagang kambing asal Jenu Tuban. Ia mengaku nekat berjualan di tepi jalan depan pasar kambing Gedongombo sejak seluruh pasar kambing dan pasar hewan ditutup oleh Pemkab Tuban. Hal ini ia lakukan karena desakan kebutuhan.
“Apalagi jelang idul adha seperti ini banyak warga yang mencari kambing untuk kurban. Tapi sampai saat kok masih sepi pembeli.” Tutur Mardiyanto.
Atas kondisi ini, para pedagang kambing berharap pemerintah segera membuka kembali pasar hewan dan pasar kambing. Sebab, mendekati perayaan idul adha seperti ini banyak masyarakat mencari kambing kurban.
“Ya kami harap ini (pasar hewan) segera dibuka, kami kebingungan harus berjualan kemana mas.” Harapnya.
Kondisi ini membuat para pedagang kambing kebingungan mendapatkan pembeli, sehingga memaksa mereka berjualan di tepi jalan depan pasar kambing setempat. Aksi nekat berjualan ini salah satunya dilakukan Sugiharto, pedagang kambing asal Kecamatan Jenu, Tuban, pada Jumat (10/06/2022).
Namun, hingga Jumat Siang, empat kambing dagangan milik Suharto tak kunjung laku. Padahal, ia sudah menurunkan harga kambing-kambing dagangannya 400 ribu rupiah per ekor dari harga normal, untuk menarik minat pembeli.
“Jika sebelumnya per ekor saya jual 3,5 juta rupiah, kini hanya saya dijual 3,1 juta rupiah saja.” Terang Sugiharto.
Meski demikian, penjualan kambing tetap merosot drastis. Jika biasanya dalam sehari ia mampu menjual antara 2 hingga 3 kambing, maka kini satupun kambing tak laku dijual.
“Sampai siang ini belum laku, padahal biasanya laku 2 sampai 3 kambing.” Keluh Sugiharto.
Hal yang sama juga dirasakan Mardiyanto, pedagang kambing asal Jenu Tuban. Ia mengaku nekat berjualan di tepi jalan depan pasar kambing Gedongombo sejak seluruh pasar kambing dan pasar hewan ditutup oleh Pemkab Tuban. Hal ini ia lakukan karena desakan kebutuhan.
“Apalagi jelang idul adha seperti ini banyak warga yang mencari kambing untuk kurban. Tapi sampai saat kok masih sepi pembeli.” Tutur Mardiyanto.
Atas kondisi ini, para pedagang kambing berharap pemerintah segera membuka kembali pasar hewan dan pasar kambing. Sebab, mendekati perayaan idul adha seperti ini banyak masyarakat mencari kambing kurban.
“Ya kami harap ini (pasar hewan) segera dibuka, kami kebingungan harus berjualan kemana mas.” Harapnya.