TUBAN - Polisi menilai meninggalnya putra kedua penceramah kondang Buya Arrazy Hasyim di Kabupaten Tuban, murni sebagai kecelakaan dan musibah. Jenazah Hushaim Shah Wali Arrazy, 3 Tahun, dikebumikan di tempat pemakaman umum Dusun Wareng, Desa Palang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Putra kedua buya arrazy hasyim ini meninggal dunia saat berada di rumah kakeknya di desa setempat. Korban tertembak senjata api jenis glok milik anggota Polri berinisial M yang bertugas mengawal Buya Arrazy. Senjata jenis glok itu sebenarnya ditinggalkan pemiliknya di kamar dalam keadaan safety dan magasin terpisah. Sementara pemilik senjata melaksanakan sholat dhuhur di musholah depan rumah.
“Senjata sudah diletakkan di tempat aman. Kondisi senpi tersebut sudah aman. Kami tidak bisa memberi keterangan detail. Jenis senpi glok, senpi dinas. Setelah kejadian, pelaku langsung dibawa ke kesatuannya di Mabes.” Terang Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Gananta saat ditemui di Polres Tuban, Kamis (23/06/2022).
Namun entah bagaimana, senjata dinas ini tiba-tiba digunakan main korban dan sang kakak, Hisam Faqih Arrazy, 5 Tahun. Senjata kemudian meletus tepat mengenai korban Hushaim pada bagian leher. Akibatnya korban meninggal dunia.
“Itu murni kecelakaan, murni musibah. Korban berumur 3 tahun. Dimana saat itu korban mendapat musibah tertembak senjata yang dimainkan kakak kandungnya berusia 5 tahun.” Jelas AKP Gananta.
Kasat Reskrim Polres Tuban menambahkan, keluarga sudah mengikhlaskan dan tidak akan menuntut kejadian ini dikemudian hari. Selain itu, pihaknya juga sudah mendapat surat pernyataan dari pihak keluarga.
“Keluarga sudah mengikhlaskan dan tidak akan menuntut pada kemudian hari. Kami juga sudah mendapat surat pernyataan dari pihak keluarga.” Tambahnya.
Kini, pemilik senjata api berinisial M telah dilimpahkan ke kesatuan asal dimana bertugas yaitu Mabes Polri. Sementara pihak kepolisian telah mengantongi surat pernyataan dari keluarga untuk tidak melanjutkan kasus tersebut.
“Setelah kejadian, pelaku langsung dibawa ke kesatuannya di Mabes.” Ungkap Kasat Reskrim Polres Tuban.
Sementara itu, Keberadaan Buya Arrazy beserta keluarga di Tuban, dalam rangka mengisi ceramah agama sekaligus pulang ke kampung halaman sang istri. Rombongan tiba pada hari Senin, 20 Juni 2022, dan langsung menginap di rumah keluarga Istri Bura Arrazy. Selanjutnya pada Selasa malam, 21 Juni 2022, Buya Arrazy mengisi cerama agama dalam acara istighosah di Al Musthofawiyah Palang Tuban.
Rencananya Buya Arrazy beserta keluarga berada di Tuban sampai 24 Juni 2022. Selain mengisi ceramah agama dan pulang kampung, beliau juga merencanakan untuk ziarah ke sejumlah makam wali. Namun, musibah datang menimpa sang putra Rabu (22/06/2022) kemarin. (zik/rok)
Putra kedua buya arrazy hasyim ini meninggal dunia saat berada di rumah kakeknya di desa setempat. Korban tertembak senjata api jenis glok milik anggota Polri berinisial M yang bertugas mengawal Buya Arrazy. Senjata jenis glok itu sebenarnya ditinggalkan pemiliknya di kamar dalam keadaan safety dan magasin terpisah. Sementara pemilik senjata melaksanakan sholat dhuhur di musholah depan rumah.
“Senjata sudah diletakkan di tempat aman. Kondisi senpi tersebut sudah aman. Kami tidak bisa memberi keterangan detail. Jenis senpi glok, senpi dinas. Setelah kejadian, pelaku langsung dibawa ke kesatuannya di Mabes.” Terang Kasat Reskrim Polres Tuban AKP Gananta saat ditemui di Polres Tuban, Kamis (23/06/2022).
Namun entah bagaimana, senjata dinas ini tiba-tiba digunakan main korban dan sang kakak, Hisam Faqih Arrazy, 5 Tahun. Senjata kemudian meletus tepat mengenai korban Hushaim pada bagian leher. Akibatnya korban meninggal dunia.
“Itu murni kecelakaan, murni musibah. Korban berumur 3 tahun. Dimana saat itu korban mendapat musibah tertembak senjata yang dimainkan kakak kandungnya berusia 5 tahun.” Jelas AKP Gananta.
Kasat Reskrim Polres Tuban menambahkan, keluarga sudah mengikhlaskan dan tidak akan menuntut kejadian ini dikemudian hari. Selain itu, pihaknya juga sudah mendapat surat pernyataan dari pihak keluarga.
“Keluarga sudah mengikhlaskan dan tidak akan menuntut pada kemudian hari. Kami juga sudah mendapat surat pernyataan dari pihak keluarga.” Tambahnya.
Kini, pemilik senjata api berinisial M telah dilimpahkan ke kesatuan asal dimana bertugas yaitu Mabes Polri. Sementara pihak kepolisian telah mengantongi surat pernyataan dari keluarga untuk tidak melanjutkan kasus tersebut.
“Setelah kejadian, pelaku langsung dibawa ke kesatuannya di Mabes.” Ungkap Kasat Reskrim Polres Tuban.
Sementara itu, Keberadaan Buya Arrazy beserta keluarga di Tuban, dalam rangka mengisi ceramah agama sekaligus pulang ke kampung halaman sang istri. Rombongan tiba pada hari Senin, 20 Juni 2022, dan langsung menginap di rumah keluarga Istri Bura Arrazy. Selanjutnya pada Selasa malam, 21 Juni 2022, Buya Arrazy mengisi cerama agama dalam acara istighosah di Al Musthofawiyah Palang Tuban.
Rencananya Buya Arrazy beserta keluarga berada di Tuban sampai 24 Juni 2022. Selain mengisi ceramah agama dan pulang kampung, beliau juga merencanakan untuk ziarah ke sejumlah makam wali. Namun, musibah datang menimpa sang putra Rabu (22/06/2022) kemarin. (zik/rok)