BOJONEGORO - Puluhan warga yang menjadi pesanggem atau penggarap lahan hutan di Desa Pandantoyo, Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, menggelar aksi unjuk rasa penolakan terhadap rencana pembukaan lahan perkebunan tebu di desa setempat, pada Rabu siang (22/06/2022).
Sebagian lahan milik Perhutani yang sudah digarap oleh warga selama bertahun-tahun ini akan dialih fungsikan sebagai perkebunan tebu. Namun, pembukaan lahan perkebunan tebu menimbulkan polemik bagi warga setempat.
Menurut koordinator aksi Sutrisno, warga setempat menolak rencana pembukaan lahan perkebunan tebu dilahan yang mereka garap sejak dulu. Warga menilai pembukaan lahan perkebunan tebu akan mematikan sumber pangan para penggarap lahan hutan dan merusak lingkungan pertanian sekitar.
“Ini selain mematikan sumber pangan para pesanggem juga merusak lingkungan pertanian di desa sini.” Tegas Sutrisno.
Sementara itu, ADM Perhutani KPH Bojonegoro, Irawan Darto menuturkan, pihaknya sebelumnya sudah melakukan sosialisasi dan pendataan kepada para warga pesanggem terkait rencana pembukaan lahan perkebunan tebu. Pihaknya menambahkan jika sedikitnya ada 7,2 hektare lahan yang akan dialih fungsikan menjadi perkebunan tebu.
“Kami sejak awal sudah sosialisasi dan melakukan pendataan warga pesanggem terkait pembukaan lahan tebu ini.” Tutur ADM Perhutani KPH Bojonegoro.
Penyampaian aspirasi melalui unjuk rasa tersebut berakhir secara damai. Warga tetap berharap pembukaan lahan perkebunan tebu di desanya dibatalkan.
Sebagian lahan milik Perhutani yang sudah digarap oleh warga selama bertahun-tahun ini akan dialih fungsikan sebagai perkebunan tebu. Namun, pembukaan lahan perkebunan tebu menimbulkan polemik bagi warga setempat.
Menurut koordinator aksi Sutrisno, warga setempat menolak rencana pembukaan lahan perkebunan tebu dilahan yang mereka garap sejak dulu. Warga menilai pembukaan lahan perkebunan tebu akan mematikan sumber pangan para penggarap lahan hutan dan merusak lingkungan pertanian sekitar.
“Ini selain mematikan sumber pangan para pesanggem juga merusak lingkungan pertanian di desa sini.” Tegas Sutrisno.
Sementara itu, ADM Perhutani KPH Bojonegoro, Irawan Darto menuturkan, pihaknya sebelumnya sudah melakukan sosialisasi dan pendataan kepada para warga pesanggem terkait rencana pembukaan lahan perkebunan tebu. Pihaknya menambahkan jika sedikitnya ada 7,2 hektare lahan yang akan dialih fungsikan menjadi perkebunan tebu.
“Kami sejak awal sudah sosialisasi dan melakukan pendataan warga pesanggem terkait pembukaan lahan tebu ini.” Tutur ADM Perhutani KPH Bojonegoro.
Penyampaian aspirasi melalui unjuk rasa tersebut berakhir secara damai. Warga tetap berharap pembukaan lahan perkebunan tebu di desanya dibatalkan.