TUBAN - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terus meluas di Kabupaten Tuban. Terbaru, PMK menyebabkan sapi kurban milik hendik Edo Prasetyo, 28 Tahun, Warga Kelurahan Gedongombo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, pada Rabu Siang (15/06/2022), mati. Peternak rumahan ini terlihat berkaca-kaca meratapi kematian seekor sapi jenis limosin miliknya.
Sebelum mati, sapi seberat hampir empat ratus kilogram ini, pemilik sempat memberikan perawatan intensif selama seminggu. Namun nyawa sapi jenis limosin ini tetap tak tertolong. Terlebih dua ekor sapi lain miliknya sedang dalam kondisi kritis terpapar virus PMK.
Kematian ini membuat hendik cukup terpukul. Sebab, sapi yang telah dipelihara berbulan-bulan ini telah ditawar pembeli seharga tujuh belas juta rupiah. Rencananya sapi akan dijual sebagai hewan kurban pada Idul Adha.
“3 sapi ini terjangkit PMK sejak seminggu lalu, yang satu mati 2 ini masih kritis mas. Padahal, saya beli sapi-sapi ini 3 bulan lalu dengan harga belasan juta rupiah dan kondisinya sehat.” Keluh Hendik Edo Prasetyo.
Selanjutnya, bangkai sapi milik peternak rumahan ini dikubur di samping kandang. Hendik berharap adanya bantuan pengobatan dari dinas terkait untuk dua sapinya yang kritis, agar sapinya dapat sembuh kembali.
“Saya harap segera ada bantuan mas, ini dua sapi saya masih sakit, biar bisa segera sehat dan tidak mati.” Harapnya.
Sebelum mati, sapi seberat hampir empat ratus kilogram ini, pemilik sempat memberikan perawatan intensif selama seminggu. Namun nyawa sapi jenis limosin ini tetap tak tertolong. Terlebih dua ekor sapi lain miliknya sedang dalam kondisi kritis terpapar virus PMK.
Kematian ini membuat hendik cukup terpukul. Sebab, sapi yang telah dipelihara berbulan-bulan ini telah ditawar pembeli seharga tujuh belas juta rupiah. Rencananya sapi akan dijual sebagai hewan kurban pada Idul Adha.
“3 sapi ini terjangkit PMK sejak seminggu lalu, yang satu mati 2 ini masih kritis mas. Padahal, saya beli sapi-sapi ini 3 bulan lalu dengan harga belasan juta rupiah dan kondisinya sehat.” Keluh Hendik Edo Prasetyo.
Selanjutnya, bangkai sapi milik peternak rumahan ini dikubur di samping kandang. Hendik berharap adanya bantuan pengobatan dari dinas terkait untuk dua sapinya yang kritis, agar sapinya dapat sembuh kembali.
“Saya harap segera ada bantuan mas, ini dua sapi saya masih sakit, biar bisa segera sehat dan tidak mati.” Harapnya.