BOJONEGORO - Seluruh sekolah di Kabupaten Bojonegoro, dalam waktu dekat akan menerapkan kurikulum merdeka. Menjelang penerapan kurikulum tersebut, para guru Sekolah Dasar (SD) mulai mengikuti workshop implementasi kurikulum merdeka. Salah satunya seperti yang dilakukan Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro, di SDN Mori 1, Kecamatan setempat pada Rabu Pagi (22/06/2022).
Workshop implementasi kurikulum merdeka yang digelar selama 3 hari ini diikuti oleh 52 peserta dari 16 lembaga pendidikan sekolah dasar yang ada di Kecamatan Trucuk Bojonegoro. Harapannya, seluruh lembaga pendidikan sekolah dasar di Kecamatan Trucuk akan menerapkan kurikulim merdeka yang sudah dicanangkan oleh Kemendikbutristek beberapa waktu yang lalu.
Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Trucuk Sudarmanto mengatakan, kurikulum merdeka mempunyai tujuan untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama dihadapi pada saat pendemi. Selain itu, kurikulum merdeka memiliki beberapa keunggulan, yakni lebih sederhana dan mendalam, karena kurikulum merdeka akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.
“Tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka, karena bagi peserta didik tidak ada program peminatan di SMA yang nantinya peserta didik bisa memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat dan aspirasinya.” Kata Sudarmanto.
K3S Kecamatan Trucuk ini menambahkan, bahwa dalam kurikulum merdeka ini bagi guru akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik, dan sekolah nantinya memiliki wewenang untuk mengembangkan serta mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
“Keunggulan lain dari penerapan kurikulum merdeka adalah lebih relevan dan interaktif, dimana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memeberikan kesempatan lebih luas, kepada peserta didik untuk secara aktif, mendukung pengembangan karakter dan kompetensi profil pelajar pancasila.” Paparnya.
Selain itu, kurikulum merdeka ada 3 pilihan yakni merdeka belajar, merdeka berubah dan merdeka berbagi.
“Sedangkan di kecamatan trucuk sendiri, terdapat 16 lembaga sekolah memilih kurikulum merdeka berbagi.” Jelas Sudarmanto.
Sementara bagi guru, dengan akan diterapkannya kurikulum merdeka, nantinya lebih memudahkan guru untuk mengapresiasi apa yang akan disampaikan kepada murid.
“Adanya kurikulum merdeka ini akan memudahkan guru untuk mengapresiasi apa yang akan disampaikan kepada murid.” Ungkap Isnaryati, salah satu guru SD peserta workshop.
Kurikulum merdeka, akan mulai diterapkan di Bojonegoro pada tanggal 18 Juli 2022 mendatang secara bertahap, yaitu mulai dari TK, SD kelas 1 dan kelas 4, SMP kelas 7 dan SMK atau SMA kelas 10.
Workshop implementasi kurikulum merdeka yang digelar selama 3 hari ini diikuti oleh 52 peserta dari 16 lembaga pendidikan sekolah dasar yang ada di Kecamatan Trucuk Bojonegoro. Harapannya, seluruh lembaga pendidikan sekolah dasar di Kecamatan Trucuk akan menerapkan kurikulim merdeka yang sudah dicanangkan oleh Kemendikbutristek beberapa waktu yang lalu.
Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Trucuk Sudarmanto mengatakan, kurikulum merdeka mempunyai tujuan untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama dihadapi pada saat pendemi. Selain itu, kurikulum merdeka memiliki beberapa keunggulan, yakni lebih sederhana dan mendalam, karena kurikulum merdeka akan fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya.
“Tenaga pendidik dan peserta didik akan lebih merdeka, karena bagi peserta didik tidak ada program peminatan di SMA yang nantinya peserta didik bisa memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat dan aspirasinya.” Kata Sudarmanto.
K3S Kecamatan Trucuk ini menambahkan, bahwa dalam kurikulum merdeka ini bagi guru akan mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik, dan sekolah nantinya memiliki wewenang untuk mengembangkan serta mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
“Keunggulan lain dari penerapan kurikulum merdeka adalah lebih relevan dan interaktif, dimana pembelajaran melalui kegiatan projek akan memeberikan kesempatan lebih luas, kepada peserta didik untuk secara aktif, mendukung pengembangan karakter dan kompetensi profil pelajar pancasila.” Paparnya.
Selain itu, kurikulum merdeka ada 3 pilihan yakni merdeka belajar, merdeka berubah dan merdeka berbagi.
“Sedangkan di kecamatan trucuk sendiri, terdapat 16 lembaga sekolah memilih kurikulum merdeka berbagi.” Jelas Sudarmanto.
Sementara bagi guru, dengan akan diterapkannya kurikulum merdeka, nantinya lebih memudahkan guru untuk mengapresiasi apa yang akan disampaikan kepada murid.
“Adanya kurikulum merdeka ini akan memudahkan guru untuk mengapresiasi apa yang akan disampaikan kepada murid.” Ungkap Isnaryati, salah satu guru SD peserta workshop.
Kurikulum merdeka, akan mulai diterapkan di Bojonegoro pada tanggal 18 Juli 2022 mendatang secara bertahap, yaitu mulai dari TK, SD kelas 1 dan kelas 4, SMP kelas 7 dan SMK atau SMA kelas 10.