BOJONEGORO - Liaison Officer (LO) TNI untuk Pertamina Mayor Jenderal TNI Dwi Jati Utomo menyatakan kebanggaannya atas karya anak bangsa usai mengunjungi Proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) yang dikelola oleh PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina yang berlokasi di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur pada Jumat (10/06). Untuk itu, pihaknya siap mengamankan salah satu proyek calon penghasil gas terbesar di Indonesia ini.
Kunjungan ke Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi ini dalam rangka mengkoordinasikan berbagai aspek terkait kelancaran proyek JTB dimana salah satunya adalah aspek keamanan. Menurut perwira tinggi TNI AD ini, beroperasinya JTB akan memberikan dampak yang cukup besar karena bisa menyuplai energi di Pulau Jawa sehingga perlu didukung dan dijaga bersama.
Ditambahkannya, gas yang dihasilkan JTB tentu akan memberikan manfaat yang besar bagi kemajuan kawasan melalui industri-industri yang beroperasi dengan memanfaatkan gas tersebut. “JTB ini selain merupakan Proyek Strategis Nasional, sekaligus merupakan Objek Vital Nasional (obvitnas), maka kewajiban TNI untuk membantu mengamankan obvitnas ini . Terlebih lagi JTB akan memberikan suplai gas yang cukup besar,” ungkap perwira yang pernah menjabat sebagai Kasdam III Siliwangi itu.
Masih menurut Dwi Jati Utomo, pihaknya mengajak semua pihak untuk tetap bersemangat karena Pertamina adalah perusahaan negara yang menjadi tulang punggung dalam pemenuhan energi nasional. “Sebentar lagi onstream semoga nanti berjalan mulus dan segera berproduksi serta menghasilkan energi yang dapat mendukung ketahanan energi nasional,” tutupnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pjs. General Manager Gas JTB Ruby Mulyawan mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas kunjungan LO TNI untuk Pertamina ke proyek JTB. Hal ini menurut Ruby merupakan bentuk dukungan moril terhadap kelancaran proyek yang saat ini tengah dalam proses perampungan. “Terima kasih kami sampaikan kepada Pak Dwi, juga holding (Persero) dan Regional 4 Pertamina yang terus memberikan dukungan dan atensinya demi kesuksesan proyek JTB ini,” ungkapnya.
Vice President (VP) HSSE PSRM PT Pertamina (Persero) Suripno menyampaikan kunjungan ini merupakan forum untuk mengkomunikasikan hal-hal yang terkait dengan seluruh aspek keamanan baik safety, health juga sosial. “Apa yang perlu dan harus didukung oleh holding tolong sampaikan kepada kami, akan kami upayakan support untuk kesuksesan proyek ini. Operasi kita ini harus aman dan karena JTB sebagai proyek yang melibatkan banyak investor tentu perlu memiliki dan menerapkan standar yang baik dalam hal penanganan lingkungan,” urainya. Standar baik ini terlihat dengan tercatatnya pencapaian proyek JTB yang hingga saat ini telah mencapai 55 juta jam kerja aman.
Kegiatan kunker LO TNI kali ini juga diikuti oleh Pjs. VP HSSE Operation & Facilities Support Eko Wahju Tjahjono, Manager Corporate Security Atep Rahman Efendi, Manager Security Regional 4 PEPC Barayani Muskita, Officer II Security Region I PT Pertamina beserta jajarannya dan didampingi oleh tim manajemen dari PEPC Zona 12.
Proyek JTB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melalui Perpres Nomor 109 tahun 2020 dan diharapkan menjadi salah satu penghasil gas terbesar di Indonesia dengan kapasitas produksi sales gas mencapai 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD). Suplai gas dari JTB akan memberikan ketersediaan gas bagi Pulau Jawa dan diharapkan dapat meningkatkan kemajuan perekonomian masyarakat di kawasan tersebut melalui geliat dunia usaha. Direncanakan proyek gas JTB akan segera mulai beroperasi pada tahun ini.