BOJONEGORO - Sungai Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro tercemar amonia. Limbah kimia tersebut terdeteksi dari alat milik Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan. Meski demikian, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat masih mengambil bahan baku air dari sungai dan pastikan air aman untuk diolah.
“Masih layak digunakan sebagai bahan baku, tentunya melalui proses penyaringan dengan alat yang dimiliki PDAM,” Jelas M. Khoirul Anwar, Kepala PDAM Bojonegoro pada Rabu (27/07/2022).
Limbah amonia membuat kandungan oksigen di air menurun. Dari hasil temuan alat tersebut kandungan amonia di air bengawan solo mencapai 7 gram per liter. Sementara normalnya kandungan amonia 0.2 gram.
Meski mengandung amonia, namun PDAM Bojonegoro masih mengambil bahan baku air dari Sungai Bengawan Solo. PDAM berharap agar masyarakat, terutama yang menjadi pelanggan pdam tidak resah.
“Air pdam yang diambil dari Bengawan Solo masih layak digunakan. Namun, jika dikonsumsi sebaiknya harus diolah atau direbus dulu,” tutupnya. (lim/rok)
“Masih layak digunakan sebagai bahan baku, tentunya melalui proses penyaringan dengan alat yang dimiliki PDAM,” Jelas M. Khoirul Anwar, Kepala PDAM Bojonegoro pada Rabu (27/07/2022).
Limbah amonia membuat kandungan oksigen di air menurun. Dari hasil temuan alat tersebut kandungan amonia di air bengawan solo mencapai 7 gram per liter. Sementara normalnya kandungan amonia 0.2 gram.
Meski mengandung amonia, namun PDAM Bojonegoro masih mengambil bahan baku air dari Sungai Bengawan Solo. PDAM berharap agar masyarakat, terutama yang menjadi pelanggan pdam tidak resah.
“Air pdam yang diambil dari Bengawan Solo masih layak digunakan. Namun, jika dikonsumsi sebaiknya harus diolah atau direbus dulu,” tutupnya. (lim/rok)