BOJONEGORO - Pencarian terhadap bocah laki laki berusia 13 Tahun, asal Desa Semanding, Kecamatan Bojonegoro Kota, Kabupaten Bojonegoro, pada Jumat (15/07/2022) membuahkan hasil. Tim SAR Gabungan, menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia di Sungai Bengawan Solo setempat setelah dilakukan pencarian selama 2 hari.
“Korban ditemukan petugas sekitar Pukul 8.30 WIB. Korban ditemukan 500 meter dari lokasi awal tenggelam.” Kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, Agus Purnomo.
Oleh petugas, korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka tak jauh dari lokasi kejadian. Sebelumnya, korban dilaporkan hilang tenggelam di Sungai Bengawan Solo pada hari Kamis pagi.
“Saat itu, korban diketahui tengah bermain bersama temannya di tepi sungai, sambil menunggu orang tuanya mencuci baju. Namun, korban tiba-tiba terpeset dan hilang, karena tidak bisa berenang.” Imbuh Agus Purnomo.
Pada pencarian hari kedua ini, petugas menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia. Berdasarkan identifikasi Polres Bojonegoro korban murni meninggal dunia akibat tenggelam serta tidak ditemukan tanda-tanda unsur penganiayaan.
“Kami imbau agar pihak desa memberikan papan peringatan dilarang berenang atau bermain di aliran sungai bengawan solo tanpa pantauan. Sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang.” Tutup Agus Purnomo. (edo/rok)
“Korban ditemukan petugas sekitar Pukul 8.30 WIB. Korban ditemukan 500 meter dari lokasi awal tenggelam.” Kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bojonegoro, Agus Purnomo.
Oleh petugas, korban langsung dievakuasi dan dibawa ke rumah duka tak jauh dari lokasi kejadian. Sebelumnya, korban dilaporkan hilang tenggelam di Sungai Bengawan Solo pada hari Kamis pagi.
“Saat itu, korban diketahui tengah bermain bersama temannya di tepi sungai, sambil menunggu orang tuanya mencuci baju. Namun, korban tiba-tiba terpeset dan hilang, karena tidak bisa berenang.” Imbuh Agus Purnomo.
Pada pencarian hari kedua ini, petugas menemukan korban dalam keadaan meninggal dunia. Berdasarkan identifikasi Polres Bojonegoro korban murni meninggal dunia akibat tenggelam serta tidak ditemukan tanda-tanda unsur penganiayaan.
“Kami imbau agar pihak desa memberikan papan peringatan dilarang berenang atau bermain di aliran sungai bengawan solo tanpa pantauan. Sehingga kejadian serupa tidak kembali terulang.” Tutup Agus Purnomo. (edo/rok)
