TUBAN - Perayaan Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha telah usai. Namun, harga sejumlah bahan pangan di Kabupaten Tuban masih terus mengalami kenaikan. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di Pasar Tradisional Jalan Pramuka, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban, pada Jumat (15/07/2022).
Harga daging sapi misalnya mengalami kenaikan rata-rata Rp.10.000 per kilogram. Daging kualitas super misalnya, kini dijual Rp130.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp.120.000 per kilogram.
“Kalau daging kualitas sedang dan daging bertulang harganya masing-masing Rp.120.000 dan Rp.110.000 per kilogram. Mahal mas, sejak Idul Fitri lalu.” Terang Enik, pedagang daging sapi.
Kondisi serupa juga berlaku pada daging ayam. Harga daging ayam keras misalnya naik dari Rp.45.000 per kilogram menjadi Rp.60.000 per kilogram. Lalu daging ayam kampung naik Rp.75.000 per ekor, dari sebelumnya hanya Rp.65.000. Sedangkan daging ayam potong naik Rp.5.000, menjadi Rp.40.000 per kilogram.
Mahalnya harga bahan pangan berdampak terhadap omzet penjualan para pedagang. Jika biasanya dalam sehari mereka mampu menjual 20-25 kilogram ayam potong, maka kini maksimal hanya 15 kilogram per hari.
“Sejak naik semua ini, penjualan jadi sepi mas.” Keluh Sukesi, pedagang daging ayam.
Selain daging sapi dan ayam, harga telur ayam juga masih terus melambung tinggi. Kini telur dipatok dengan harga Rp.28.000 per kilogram. Meski demikian, pedagang mengaku tak tahu menahu penyebab harga naik. (rok)
Harga daging sapi misalnya mengalami kenaikan rata-rata Rp.10.000 per kilogram. Daging kualitas super misalnya, kini dijual Rp130.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp.120.000 per kilogram.
“Kalau daging kualitas sedang dan daging bertulang harganya masing-masing Rp.120.000 dan Rp.110.000 per kilogram. Mahal mas, sejak Idul Fitri lalu.” Terang Enik, pedagang daging sapi.
Kondisi serupa juga berlaku pada daging ayam. Harga daging ayam keras misalnya naik dari Rp.45.000 per kilogram menjadi Rp.60.000 per kilogram. Lalu daging ayam kampung naik Rp.75.000 per ekor, dari sebelumnya hanya Rp.65.000. Sedangkan daging ayam potong naik Rp.5.000, menjadi Rp.40.000 per kilogram.
Mahalnya harga bahan pangan berdampak terhadap omzet penjualan para pedagang. Jika biasanya dalam sehari mereka mampu menjual 20-25 kilogram ayam potong, maka kini maksimal hanya 15 kilogram per hari.
“Sejak naik semua ini, penjualan jadi sepi mas.” Keluh Sukesi, pedagang daging ayam.
Selain daging sapi dan ayam, harga telur ayam juga masih terus melambung tinggi. Kini telur dipatok dengan harga Rp.28.000 per kilogram. Meski demikian, pedagang mengaku tak tahu menahu penyebab harga naik. (rok)