JOMBANG - Khitanan massal digelar Pondok Pesantren Gadingmangu, Kecamatan Perak, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (16/07/2022). Anak-anak usia sekolah dasar mengantre untuk dipanggil setelah mendapat giliran.
Panitia memberikan tontonan film anak-anak agar peserta khitanan terhibur dan tidak takur. Saat gilirannya, salah satu peserta khitanan menangis saat dokter mulai memegangnya. Bahkan tangisannya semakin menjadi. Orangtuanya terus membujuk agar anaknya menurut. Namun tetap gagal, sehingga anak ini diturunkan dari bed khitan.
Peserta yang lain menangis sejadinya, namun tidak meronta. Orang tuanya berusaha menenangkannya, namun tangisannya semakin menjadi. Meski tangisannya keras namun tetap berhasil dikhitan. Sejumlah peserta lain juga menangis seperti ini.
Toto raharjo, panitia kitanan massal mengatakan, kegiatan ini rutin dilaksanakan pesantren gadingmangu pada setiap masa liburan sekolah. Peserta tidak dipung biaya, bahkan mendapatkan pakaian dan peci serta uang saku.
“Ini sudah tradisi pesantren sini sejak tahun 1980an silam.” Terang Toto Raharjo.
Anak-anak yang dikhitan diharapkan segera sehat kembali, karena masuk sekolah tinggal menghitung hari. Saat masuk sekolah mendatang, anak-anak sudah mulai bisa masuk sekolah. (ful/rok)
Panitia memberikan tontonan film anak-anak agar peserta khitanan terhibur dan tidak takur. Saat gilirannya, salah satu peserta khitanan menangis saat dokter mulai memegangnya. Bahkan tangisannya semakin menjadi. Orangtuanya terus membujuk agar anaknya menurut. Namun tetap gagal, sehingga anak ini diturunkan dari bed khitan.
Peserta yang lain menangis sejadinya, namun tidak meronta. Orang tuanya berusaha menenangkannya, namun tangisannya semakin menjadi. Meski tangisannya keras namun tetap berhasil dikhitan. Sejumlah peserta lain juga menangis seperti ini.
Toto raharjo, panitia kitanan massal mengatakan, kegiatan ini rutin dilaksanakan pesantren gadingmangu pada setiap masa liburan sekolah. Peserta tidak dipung biaya, bahkan mendapatkan pakaian dan peci serta uang saku.
“Ini sudah tradisi pesantren sini sejak tahun 1980an silam.” Terang Toto Raharjo.
Anak-anak yang dikhitan diharapkan segera sehat kembali, karena masuk sekolah tinggal menghitung hari. Saat masuk sekolah mendatang, anak-anak sudah mulai bisa masuk sekolah. (ful/rok)
