BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten(Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dinpora) menyiapkan bibit atlet. Salah satunya dengan program Kartu Pembinaan Olahraga Berkelanjutan (KPOB). Untuk itu, data calon penerima program sangat penting untuk kesuksesan program dan capaian prestasi sebagaimana diharapkan.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bojonegoro Yayan Rohman mengatakan, tugas dan fungsi Dukcapil dalam Program Pembinaan Olahraga Berjenjang melalui Potensi Olahraga Bojonegoro K’POB yakni terkait verifikasi nomor induk kependudukan (NIK). Pihaknya mengimbau pada guru untuk menyampaikan kepada murid dalam memastikan kebenaran NIK siswa saat mendaftar. Baik melalui website maupun melalui aplikasi.
“Karena beda satu huruf saat pendaftaran akan mempengaruhi proses verifikasi. Pastikan nomor sudah benar dan 16 digit. Bagi anak yang belum memiliki KIA (Kartu Identitas Anak), bisa melihat di kartu keluarga. Nomor harus tepat dan sesuai,” tegas Yayan.
Selain itu, pihaknya juga turut mengingatkan warga untuk segera mengurus data kependudukan. Misalnya, perubahan identitas tempat tinggal atau keterangan status pekerjaan.
Yayan mencontohkan, banyak putra-putri awalnya penduduk Bojonegoro lalu berpindah domisili. Secara identitas mengikuti orangtua atau KK di luar daerah. Lalu kembali lagi ke Bojonegoro, tapi KTP tidak diurus. Untuk itu yang seperti ini, Yayan mengimbau untuk segera diurus dan pastikan jangan merekayasa data. Sebab program ini betul-betul untuk penduduk Bojonegoro.
“Setelah itu kami akan memverifikasi data calon penerima. Setelah didata akan kami kembalikan ke Dinpora. Untuk itu dimohon identitas penduduk betul-betul ditertibkan,” jelasnya saat Launching dan Sosialisasi Program Pembinaan Olahraga Berjenjang melalui Potensi Olahraga Bojonegoro K’POB, Rabu (6/7/2022) di GOR Utama Bojonegoro Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro Nur Sujito menuturkan, program ini untuk memberikan insentif pada siswa-siswi yang ke depannya akan dipupuk dan dibina untuk melahirkan banyak juara.
“Sekarang zaman 5.0 sehingga harus ada aplikasi K’POB. Sementara yang bisa masuk antara lain siswa-siswi Bojonegoro ditandai dengan NIK, bersekolah, dan memiliki NISN,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Plt Kadin Kominfo ini.
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar sekolah segera menyiapkan data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Sebab, dalam proses pendaftaran ada kewajiban mengisi NISN. Setelah itu, dukcapil bertugas memverifikasi NIK. Kecuali NIK siswa yang berada di sekolah di lingkup dinas pendidikan, kemenag atau cabang dinas. “Verifikasi dari sekolah-sekolah tadi dari kita,” imbuhnya.
Nur Sujito menegaskan agar para guru memandu anak didik untuk mengisi data dengan benar. Termasuk nama orangtua untuk betul-betul melihat dari kartu keluarga.
Sementara itu, masih dalam kesempatan yang sama, Ketua KONI Bojonegoro Ali Mahmudi menjelaskan secara umum olahraga terbagi tiga jenjang. Di antaranya jenjang kependidikan, kemasyarakatan dan prestasi.
“Jenjang terakhir yaitu jenjang prestasi inilah yang menjadi wewenang dan tanggung jawab KONI,” tukasnya.
Untuk itu, melalui launching K’POB pihaknya meminta dukungan penuh agar program ini berjalan sesuai rencana. Sebab, prestasi bidang olahraga di kancah nasional hingga internasional itu tak lepas dari proses pembibitan.
“Dengan ini mudah-mudahan Bojonegoro menjadi gudang prestasi atlet di mana bapak/ibu yang hadir hari ini ikut berperan. Kami berharap dukungan semua pihak dalam pelaksanaan. Khusus untuk guru olahraga agar bisa mendampingi anak-anak kita,” ujarnya.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bojonegoro Yayan Rohman mengatakan, tugas dan fungsi Dukcapil dalam Program Pembinaan Olahraga Berjenjang melalui Potensi Olahraga Bojonegoro K’POB yakni terkait verifikasi nomor induk kependudukan (NIK). Pihaknya mengimbau pada guru untuk menyampaikan kepada murid dalam memastikan kebenaran NIK siswa saat mendaftar. Baik melalui website maupun melalui aplikasi.
“Karena beda satu huruf saat pendaftaran akan mempengaruhi proses verifikasi. Pastikan nomor sudah benar dan 16 digit. Bagi anak yang belum memiliki KIA (Kartu Identitas Anak), bisa melihat di kartu keluarga. Nomor harus tepat dan sesuai,” tegas Yayan.
Selain itu, pihaknya juga turut mengingatkan warga untuk segera mengurus data kependudukan. Misalnya, perubahan identitas tempat tinggal atau keterangan status pekerjaan.
Yayan mencontohkan, banyak putra-putri awalnya penduduk Bojonegoro lalu berpindah domisili. Secara identitas mengikuti orangtua atau KK di luar daerah. Lalu kembali lagi ke Bojonegoro, tapi KTP tidak diurus. Untuk itu yang seperti ini, Yayan mengimbau untuk segera diurus dan pastikan jangan merekayasa data. Sebab program ini betul-betul untuk penduduk Bojonegoro.
“Setelah itu kami akan memverifikasi data calon penerima. Setelah didata akan kami kembalikan ke Dinpora. Untuk itu dimohon identitas penduduk betul-betul ditertibkan,” jelasnya saat Launching dan Sosialisasi Program Pembinaan Olahraga Berjenjang melalui Potensi Olahraga Bojonegoro K’POB, Rabu (6/7/2022) di GOR Utama Bojonegoro Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro Nur Sujito menuturkan, program ini untuk memberikan insentif pada siswa-siswi yang ke depannya akan dipupuk dan dibina untuk melahirkan banyak juara.
“Sekarang zaman 5.0 sehingga harus ada aplikasi K’POB. Sementara yang bisa masuk antara lain siswa-siswi Bojonegoro ditandai dengan NIK, bersekolah, dan memiliki NISN,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Plt Kadin Kominfo ini.
Untuk itu, pihaknya mengimbau agar sekolah segera menyiapkan data Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Sebab, dalam proses pendaftaran ada kewajiban mengisi NISN. Setelah itu, dukcapil bertugas memverifikasi NIK. Kecuali NIK siswa yang berada di sekolah di lingkup dinas pendidikan, kemenag atau cabang dinas. “Verifikasi dari sekolah-sekolah tadi dari kita,” imbuhnya.
Nur Sujito menegaskan agar para guru memandu anak didik untuk mengisi data dengan benar. Termasuk nama orangtua untuk betul-betul melihat dari kartu keluarga.
Sementara itu, masih dalam kesempatan yang sama, Ketua KONI Bojonegoro Ali Mahmudi menjelaskan secara umum olahraga terbagi tiga jenjang. Di antaranya jenjang kependidikan, kemasyarakatan dan prestasi.
“Jenjang terakhir yaitu jenjang prestasi inilah yang menjadi wewenang dan tanggung jawab KONI,” tukasnya.
Untuk itu, melalui launching K’POB pihaknya meminta dukungan penuh agar program ini berjalan sesuai rencana. Sebab, prestasi bidang olahraga di kancah nasional hingga internasional itu tak lepas dari proses pembibitan.
“Dengan ini mudah-mudahan Bojonegoro menjadi gudang prestasi atlet di mana bapak/ibu yang hadir hari ini ikut berperan. Kami berharap dukungan semua pihak dalam pelaksanaan. Khusus untuk guru olahraga agar bisa mendampingi anak-anak kita,” ujarnya.