JOMBANG - Video ajakan perang dari Santri Shiddiqiyyah Jombang pasca penangkapan MSAT atau Mas Bechi, putra Kyai Ponpes tersebut, viral dalam dua hari terakhir. Dalam video ini terdapat ratusan santri dan simpatisan Shiddiqiyyah sedang mendengarkan satu orang yang tengah berorasi.
Orasinya disambut semangat oleh seluruh santri yang hadir. Dalam orasinya, seorang pria berpeci menyuarakan keadaan yang genting. Bahkan mengibaratkan bak perang badar yang dialami rasullah. Pada ujung orasi, sang orator bertanya kepada seluruh yang hadir, apakah siap untuk berperang. Pertanyaan tersebut kemudian dijawab teriakan siap dengan penuh semangat.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Giadi Nugraha mengaku telah melakukan pendalaman terhadap video yang viral tersebut. Diantaranya dengan melibatkan ahli bahasa untuk menentukan apakah terdapat unsur provokasi.
“Selain itu kami juga akan melakukan pemanggilan terhadap sang orator berinisial E.” Jelas AKP Giadi Nugraha, Kasatreskrim Polres Jombang, pada Selasa (12/07/2022).
Sementara Joko Herwanto, Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) menegaskan, tidak ada ajakan perang di Shiddiqiyyah. Video tersebut menurut Joko direkam pada saat 323 santri dan simpatisan tiba di pesantren Shiddiqiyyah setelah dipulangkan dari Mapolres Jombang.
“Pihak pengurus sudah melakukan klarifikasi ke pihak orator. Dalam klarifikasi yang diberikan yang dimaksud perang dalam orasinya, perang melawan hawa nafsu.” Kilah Joko Herwanto.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 323 santri dan simpatisan Shiddiqiyyah diamankan di Mapolres Jombang. Mereka diamankan pada saat operasi penjemputan paksa Mas Bechi pelaku pencabulan di Pesantren Shiddiqiyah, pada kamis lalu. Setelah menginap semalam, Jum'at sore dipulangkan seluruhnya kecuali lima orang yang ditetapkan menjadi tersangka. (ful/rok)
Orasinya disambut semangat oleh seluruh santri yang hadir. Dalam orasinya, seorang pria berpeci menyuarakan keadaan yang genting. Bahkan mengibaratkan bak perang badar yang dialami rasullah. Pada ujung orasi, sang orator bertanya kepada seluruh yang hadir, apakah siap untuk berperang. Pertanyaan tersebut kemudian dijawab teriakan siap dengan penuh semangat.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Giadi Nugraha mengaku telah melakukan pendalaman terhadap video yang viral tersebut. Diantaranya dengan melibatkan ahli bahasa untuk menentukan apakah terdapat unsur provokasi.
“Selain itu kami juga akan melakukan pemanggilan terhadap sang orator berinisial E.” Jelas AKP Giadi Nugraha, Kasatreskrim Polres Jombang, pada Selasa (12/07/2022).
Sementara Joko Herwanto, Ketua Umum Organisasi Shiddiqiyyah (Orshid) menegaskan, tidak ada ajakan perang di Shiddiqiyyah. Video tersebut menurut Joko direkam pada saat 323 santri dan simpatisan tiba di pesantren Shiddiqiyyah setelah dipulangkan dari Mapolres Jombang.
“Pihak pengurus sudah melakukan klarifikasi ke pihak orator. Dalam klarifikasi yang diberikan yang dimaksud perang dalam orasinya, perang melawan hawa nafsu.” Kilah Joko Herwanto.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 323 santri dan simpatisan Shiddiqiyyah diamankan di Mapolres Jombang. Mereka diamankan pada saat operasi penjemputan paksa Mas Bechi pelaku pencabulan di Pesantren Shiddiqiyah, pada kamis lalu. Setelah menginap semalam, Jum'at sore dipulangkan seluruhnya kecuali lima orang yang ditetapkan menjadi tersangka. (ful/rok)