TUBAN - Hariyono, Warga Kelurahan Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban sukses meraup cuan jutaan rupiah untuk menghidupi keluarganya dari membuat bonsai kelapa gading. Melalui tangan dinginnya tercipta pohon kelapa imut nan cantik yang banyak diburu para pecinta tanaman hias. Bahkan beberapa bonsai kreasinya tumbuh unik, yaitu memiliki batang bercabang.
“Ide ini awalnya saat ada pandemi covid-19. Waktu itu gak ada pemasukan, karena berdagang minuman keliling di sekitar lokasi wisata tidak ada pembeli mas.” Buka Hariyono saat ditemui di rumahnya pada Senin (11/07/2022).
Pria 42 tahun ini kemudian beralih menggeluti usaha pembuatan bonsai kelapa gading. Memanfaatkan pekarangan rumah, Hariyono memproses buah kelapa hingga menjadi tanaman bonsai.
“Mulai pengumpulan buah, pembibitan sampai muncul tunas muda, hingga proses pengkerdilan dan perawatan.” Imbuh Hariyono.
Dari tangan dinginnya tercipta pohon kelapa imut nan cantik bernilai jual tinggi. Untuk pemasaran tidak sulit, bapak tiga ini nitip jual di kios-kios souvenir kawasan Wisata Pantai Kelapa Tuban.
“Tapi juga kadang ada pecinta tanaman hias lokal yang memilih datang langsung ke rumah untuk mendapat bonsai.” Terangnya.
Meski hanya mengandalkan kunjungan wisata, dalam sebulan Hariyono mampu menjual sebanyak 50 bonsai kelapa. Harga jual paling murah Rp20.000 pada kondisi baru muncul tunas, sementara bonsai jadi berkisar Rp250.000, bergantung keunikan bentuk dan umur tanaman.
Tak hanya bonsai kelapa biasa, Hariyono juga memiliki sejumlah bonsai unik. Jika pada umumnya pohon kelapa berbatang tunggal, namun bonsai kelapa milik hariyono memiliki batang bercabang dua.
“Keunikan ini muncul secara alami, tanpa proses rekayasa.” Jelasnya.
Bentuknya yang imut dan cantik membuat bonsai kelapa cocok dijadikan hiasan rumah. Para pecinta tanaman hias memilih bonsai karena perawatannya mudah dan harganya terjangkau.
“Ini lihat-lihat bonsai kelapa mas, rencana mau beli untuk hiasan di rumah.” Kata Ikhwan, salah satu pembeli bonsai.
Bonsai kelapa kini sedang ngetren. Eksotisme pohon kerdil ini dapat menambah keindahan ruang. (zik/rok)
“Ide ini awalnya saat ada pandemi covid-19. Waktu itu gak ada pemasukan, karena berdagang minuman keliling di sekitar lokasi wisata tidak ada pembeli mas.” Buka Hariyono saat ditemui di rumahnya pada Senin (11/07/2022).
Pria 42 tahun ini kemudian beralih menggeluti usaha pembuatan bonsai kelapa gading. Memanfaatkan pekarangan rumah, Hariyono memproses buah kelapa hingga menjadi tanaman bonsai.
“Mulai pengumpulan buah, pembibitan sampai muncul tunas muda, hingga proses pengkerdilan dan perawatan.” Imbuh Hariyono.
Dari tangan dinginnya tercipta pohon kelapa imut nan cantik bernilai jual tinggi. Untuk pemasaran tidak sulit, bapak tiga ini nitip jual di kios-kios souvenir kawasan Wisata Pantai Kelapa Tuban.
“Tapi juga kadang ada pecinta tanaman hias lokal yang memilih datang langsung ke rumah untuk mendapat bonsai.” Terangnya.
Meski hanya mengandalkan kunjungan wisata, dalam sebulan Hariyono mampu menjual sebanyak 50 bonsai kelapa. Harga jual paling murah Rp20.000 pada kondisi baru muncul tunas, sementara bonsai jadi berkisar Rp250.000, bergantung keunikan bentuk dan umur tanaman.
Tak hanya bonsai kelapa biasa, Hariyono juga memiliki sejumlah bonsai unik. Jika pada umumnya pohon kelapa berbatang tunggal, namun bonsai kelapa milik hariyono memiliki batang bercabang dua.
“Keunikan ini muncul secara alami, tanpa proses rekayasa.” Jelasnya.
Bentuknya yang imut dan cantik membuat bonsai kelapa cocok dijadikan hiasan rumah. Para pecinta tanaman hias memilih bonsai karena perawatannya mudah dan harganya terjangkau.
“Ini lihat-lihat bonsai kelapa mas, rencana mau beli untuk hiasan di rumah.” Kata Ikhwan, salah satu pembeli bonsai.
Bonsai kelapa kini sedang ngetren. Eksotisme pohon kerdil ini dapat menambah keindahan ruang. (zik/rok)
