JOMBANG - Anak anaksantri pesantren majma'al bahroin shiddiqiyyah, kecamatan ploso, kabupaten jombang ini tampak riang gembira masuk ke kelas masing masing. Di depan kelas siswa langsung disambut wali kelas. Setelah duduk rapi di masing masing bangku seorang guru memulai pelajaran dengan diawali doa dan bacaan khas alas shiddiqiyah.
Sebelum masuk kelas para siswa bustanul ula shiddiqiyah yang ada di desa losari mengawali pendidikan dengan menggelar upacara bendera. Kegiatan ini digelar di halaman sekolah dengan diikuti ratusan siswa. Upacara ini digelar setelah anak anak menjalani libur sekolah selama hari raya idul adha.
Nurhadi kepala bustanul ula mengatakan anak anak senang bisa kembali masuk madrasah setelah libur lebaran. Sejak muncul polemik pencabutan ijin hingga pembatalan pencabutan ijin belum ada wali santri yang mengajukan pengunduran diri dari madrasah. Mereka tetap berkeyaqinan madrasah bisa berlanjut menyelenggarakan pendidikan di tengah polemik msat,putra pendiri pesantren kiai muktar mukti.
Pihak sekolah mengaku saat beredar kabar pencabutan ijin mereka lansgung menyampaikan ke wali murid. Namun mereka tetap memilih bertahan karena sudah yakin menitipkan anak anaknya di madrasah shidiqiyah. Para guru dan pengurus madrasah berterima kasih kepada semua pihak yang masih peduli dengan keberlangsungan pendidikan di pesantren shiddiqiyah.
Sebelum masuk kelas para siswa bustanul ula shiddiqiyah yang ada di desa losari mengawali pendidikan dengan menggelar upacara bendera. Kegiatan ini digelar di halaman sekolah dengan diikuti ratusan siswa. Upacara ini digelar setelah anak anak menjalani libur sekolah selama hari raya idul adha.
Nurhadi kepala bustanul ula mengatakan anak anak senang bisa kembali masuk madrasah setelah libur lebaran. Sejak muncul polemik pencabutan ijin hingga pembatalan pencabutan ijin belum ada wali santri yang mengajukan pengunduran diri dari madrasah. Mereka tetap berkeyaqinan madrasah bisa berlanjut menyelenggarakan pendidikan di tengah polemik msat,putra pendiri pesantren kiai muktar mukti.
Pihak sekolah mengaku saat beredar kabar pencabutan ijin mereka lansgung menyampaikan ke wali murid. Namun mereka tetap memilih bertahan karena sudah yakin menitipkan anak anaknya di madrasah shidiqiyah. Para guru dan pengurus madrasah berterima kasih kepada semua pihak yang masih peduli dengan keberlangsungan pendidikan di pesantren shiddiqiyah.
