JOMBANG - Menjelang tanggal satu suro, jasa penyucian benda pusaka di Kabupaten Jombang mengalami kenaikan. Salah satunya seperti yang dirasakan oleh Sudari, warga Desa Mojotrisno, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang.
Saat ditemui di kediamannya pada Jumat (29/07/2022), Pria 52 tahun ini terlihat sibuk membersihkan keris milik pelanggannya. Menurutnya, sejak seminggu terakhir jasa pencucian benda pusaka mengalami peningkatan.
“Rutinitas seperti ini selalu terjadi saat memasuk tahun baru islam atau yang dikenal dengan satu suro,” Terang Sudari.
Sudari membersihkan keris milik pelanggannya dibantu oleh Istrinya. Dengan menggunakan air perasan jeruk, pusaka dicuci dengan teliti. Usai dicuci bersih baru dikeringkan dengan alat pengering hairspray. Kemudian dijemur diiterik panas matahari.
“Saya menggeluti profesi ini sudah sejak muda mas,” Imbuhnya.
Sehari hari, dirinya melayani pesanan benda antik, pembuatan waraka keris hingga pencucian benda pusaka. Setiap bulan suro jasa layanannya selalu meningkat hingga 500 persen.
“Jika hari biasa sehari hanya mencuci lima sampai enam pusaka. Tapi menjelang suro ini, bisa mencapai 25 sampai 30 buah pusaka dalam sehari,” Ungkapnya.
Setiap benda pusaka yang dibersihkan, dipatok dengan harga berbeda. Melihat besar kecilnya jenis pusaka yang di cuci.
“Untuk pusaka yang berbentuk kecil dirinya hanya mengenakan biaya 30 ribu. Namun untuk pusaka seperti pedang bisa mencapai 250 ribu,” Tambahnya.
Pelanggan pria ini tidak hanya warga Jombang saja, namun sejumlah warga dari berbagai daerah di Jawa Timur juga datang kesini. (ful/rok)
Saat ditemui di kediamannya pada Jumat (29/07/2022), Pria 52 tahun ini terlihat sibuk membersihkan keris milik pelanggannya. Menurutnya, sejak seminggu terakhir jasa pencucian benda pusaka mengalami peningkatan.
“Rutinitas seperti ini selalu terjadi saat memasuk tahun baru islam atau yang dikenal dengan satu suro,” Terang Sudari.
Sudari membersihkan keris milik pelanggannya dibantu oleh Istrinya. Dengan menggunakan air perasan jeruk, pusaka dicuci dengan teliti. Usai dicuci bersih baru dikeringkan dengan alat pengering hairspray. Kemudian dijemur diiterik panas matahari.
“Saya menggeluti profesi ini sudah sejak muda mas,” Imbuhnya.
Sehari hari, dirinya melayani pesanan benda antik, pembuatan waraka keris hingga pencucian benda pusaka. Setiap bulan suro jasa layanannya selalu meningkat hingga 500 persen.
“Jika hari biasa sehari hanya mencuci lima sampai enam pusaka. Tapi menjelang suro ini, bisa mencapai 25 sampai 30 buah pusaka dalam sehari,” Ungkapnya.
Setiap benda pusaka yang dibersihkan, dipatok dengan harga berbeda. Melihat besar kecilnya jenis pusaka yang di cuci.
“Untuk pusaka yang berbentuk kecil dirinya hanya mengenakan biaya 30 ribu. Namun untuk pusaka seperti pedang bisa mencapai 250 ribu,” Tambahnya.
Pelanggan pria ini tidak hanya warga Jombang saja, namun sejumlah warga dari berbagai daerah di Jawa Timur juga datang kesini. (ful/rok)