TUBAN - Sekolah Dasar Negeri Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, mengalami kekurangan siswa. Bahkan memasuki tahun ajaran baru 2022-2023, sekolah milik pemerintah tersebut hanya mendapat satu siswa.
Ruang kelas terlihat berisi lebih banyak bangku kosong dari pada siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selama beberapa tahun terakhir, SDN Ngimbang selalu kekurangan siswa, karena minimnya pendaftar.
Penyebabnya, SDN Ngimbang berada cukup jauh dari perkampungan, atau berjarak sekitar dua kilometer. Sementara di tengah pemukiman kini berdiri sekolah swasta. Akibatnya jumlah murid SDN Ngimbang dari tahun ke tahun terus menurun.
“Salah satu penyebabnya adalah SD sini lokasinya jauh dari perkampungan, sedangkan di tengah kampung ada MI, sehingga lebih memilih sekolah di dekat rumah,” Terang Prasetyanto, Kepala SDN Ngimbang.
Hingga kini, total siswa SDN Ngimbang hanya berjumlah 18 anak. Mereka terbagi enam kelas, yaitu satu siswa kelas satu, satu siswa kelas dua, dua siswa kelas empat, delapan siswa kelas lima, enam siswa kelas enam, dan kelas tiga kosong tanpa siswa.
“Proses belajar mengajar tetap kami lakukan sesuai kurikulum yang berlaku,” Tambah Kepala SDN Ngimbang.
Diketahui, sebelumnya terdapat dua Sekolah Dasar Negeri di Desa Ngimbang, yaitu SDN Ngimbang satu dan SDN Ngimbang dua. Karena minim pendaftar, kedua sekolah negeri ini sudah dimerger atau digabung beberapa tahun lalu. Namun, sekolah gabungan ini ternyata masih belum mampu memikat kembali hati masyarakat sekitar. (rok)
Ruang kelas terlihat berisi lebih banyak bangku kosong dari pada siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar. Selama beberapa tahun terakhir, SDN Ngimbang selalu kekurangan siswa, karena minimnya pendaftar.
Penyebabnya, SDN Ngimbang berada cukup jauh dari perkampungan, atau berjarak sekitar dua kilometer. Sementara di tengah pemukiman kini berdiri sekolah swasta. Akibatnya jumlah murid SDN Ngimbang dari tahun ke tahun terus menurun.
“Salah satu penyebabnya adalah SD sini lokasinya jauh dari perkampungan, sedangkan di tengah kampung ada MI, sehingga lebih memilih sekolah di dekat rumah,” Terang Prasetyanto, Kepala SDN Ngimbang.
Hingga kini, total siswa SDN Ngimbang hanya berjumlah 18 anak. Mereka terbagi enam kelas, yaitu satu siswa kelas satu, satu siswa kelas dua, dua siswa kelas empat, delapan siswa kelas lima, enam siswa kelas enam, dan kelas tiga kosong tanpa siswa.
“Proses belajar mengajar tetap kami lakukan sesuai kurikulum yang berlaku,” Tambah Kepala SDN Ngimbang.
Diketahui, sebelumnya terdapat dua Sekolah Dasar Negeri di Desa Ngimbang, yaitu SDN Ngimbang satu dan SDN Ngimbang dua. Karena minim pendaftar, kedua sekolah negeri ini sudah dimerger atau digabung beberapa tahun lalu. Namun, sekolah gabungan ini ternyata masih belum mampu memikat kembali hati masyarakat sekitar. (rok)
