TUBAN - Konvoi anggota perguruan silat berujung bentrok dengan warga di Kabupaten Tuban, pada Jumat dinihari (05/08/2022). Bentrokan ini terjadi Desa Bangunrejo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.
Suasana desa mendadak menjadi mencekam, lantaran jalan masuk perkampungan setempat berubah menjadi arena bentrokan. Kedua kubu terlibat saling lempar batu dan kejar-kejaran.
Warga yang panik membalas serangan kelompok yang diduga anggota perguruan silat. Bentrokan berlangsung sekitar satu jam, dan berhenti setelah aparat kepolisian tiba di lokasi kejadian.
Menurut Ramsi, salah satu saksi mata, kejadian ini terjadi sekitar pukul 3 dinihari. Akibat bentrokan ini beberapa warga mengalami luka dan sejumlah bangunan rusak. Di antara sebuah selep daging, musholla, serta rumah warga bernama sartono. Kerusakan rata-rata terjadi pada bagian atap genting maupun asbes yang terkena lemparan batu.
“Jam tiga itu ada ramai-ramai orang-orang ada kalau lima ratus lari kesini. Lempari batu rumahnya pak Sartono dan musholah,” Terang Ramsi di lokasi kejadian.
Sementara menurut Kapolsek Soko, Iptu Khoirul, bentrokan bermula saat ratusan pemuda yang anggota perguruan silat sedang konvoi mengendarai sepeda motor dari Tuban kota menuju Bojonegoro. Saat melewati pertigaan Desa Bangunrejo, rombongan dilempari batu orang tak dikenal. Akibatnya, terjadi perang batu.
“Ada rombongan komunitas (perguruan silat) penggembira yang mau pulang ke Bojonegoro. Sesampainya di pertigaan Desa Bangunrejo, komunitas itu berhenti karena dilempari. Lalu terjadi keributan,” Jelas Kapolsek Soko.
Belum diketahui secara pasti jumlah korban luka-luka dalam bentrokan tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kerusakan bangunan dan mendata korban luka. Bagi warga yang merasa dirugikan atas kejadian itu dihimbau untuk melapor ke Mapolsek Soko.
“Ada rumah rusak, namun pemilik belum ada yang melapor,” Tutup Iptu Khoirul. (dzi/rok)
Suasana desa mendadak menjadi mencekam, lantaran jalan masuk perkampungan setempat berubah menjadi arena bentrokan. Kedua kubu terlibat saling lempar batu dan kejar-kejaran.
Warga yang panik membalas serangan kelompok yang diduga anggota perguruan silat. Bentrokan berlangsung sekitar satu jam, dan berhenti setelah aparat kepolisian tiba di lokasi kejadian.
Menurut Ramsi, salah satu saksi mata, kejadian ini terjadi sekitar pukul 3 dinihari. Akibat bentrokan ini beberapa warga mengalami luka dan sejumlah bangunan rusak. Di antara sebuah selep daging, musholla, serta rumah warga bernama sartono. Kerusakan rata-rata terjadi pada bagian atap genting maupun asbes yang terkena lemparan batu.
“Jam tiga itu ada ramai-ramai orang-orang ada kalau lima ratus lari kesini. Lempari batu rumahnya pak Sartono dan musholah,” Terang Ramsi di lokasi kejadian.
Sementara menurut Kapolsek Soko, Iptu Khoirul, bentrokan bermula saat ratusan pemuda yang anggota perguruan silat sedang konvoi mengendarai sepeda motor dari Tuban kota menuju Bojonegoro. Saat melewati pertigaan Desa Bangunrejo, rombongan dilempari batu orang tak dikenal. Akibatnya, terjadi perang batu.
“Ada rombongan komunitas (perguruan silat) penggembira yang mau pulang ke Bojonegoro. Sesampainya di pertigaan Desa Bangunrejo, komunitas itu berhenti karena dilempari. Lalu terjadi keributan,” Jelas Kapolsek Soko.
Belum diketahui secara pasti jumlah korban luka-luka dalam bentrokan tersebut. Polisi masih melakukan penyelidikan terkait kerusakan bangunan dan mendata korban luka. Bagi warga yang merasa dirugikan atas kejadian itu dihimbau untuk melapor ke Mapolsek Soko.
“Ada rumah rusak, namun pemilik belum ada yang melapor,” Tutup Iptu Khoirul. (dzi/rok)