BOJONEGORO - Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, akan mengupayakan program dana abadi juga menyasar pondok pesantren di Kabupaten setempat. Hal ini disampaikan Bupati Anna dalam sosialisasi satuan pendidikan ramah anak di pondok pesantren, yang digelar di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro, pada Rabu (10/08/2022).
Dalam arahanya, Bupati Bojonegoro menyampaikan pihaknya akan memasukkan dana abadi pondok pesantren untuk dimasukkan pada Perda pembahasan dana abadi pendidikan berkelanjutan yang saat ini masih dalam tahap penggodokan. Upaya ini dilakukan, agar bisa membantu menjadikan pondok pesantren yang aman, nyaman dan ramah anak.
“Kami ingin memasukkan dana abadi pendidikan pondok pesantren untuk dimasukkan dalam perda dana abadi yang saat ini sudah pada tahap penggodokan,” ujarnya.
Selain itu, Bupati juga menyampaikan pentingnya pengelolaan sampah dan penataan ruang terbuka hijau, dan juga konsep pengadaan studio mini di ponpes sebagai sarana media belajar kitab kuning secara streaming.
Kedepannya, Pemkab Bojonegoro di tahun 2023 ingin mendorong dan mendukung pondok pesantren soal pengelolaan sampah dan kesiapan ruang terbuka hijau. Untuk itu, Bupati menghimbau agar masing masing pondok pesantren, untuk menyiapkan pembangunan ruang terbuka hijau.
“Sebab, pembinaan moral dan tempat bermain yang asri di pondok, sebagai refleksi dan motivasi anak untuk belajar,” Imbuh Bupati Bojonegoro.
Dalam kesempatan ini, Anna Muawanah juga mengintruksikan kepada Dinas Kominfo setempat agar segera menyusun konsep mini studio di Pondok Pesantren. Pihaknya menginginkan tekhnologi juga masuk Ponpes di Bojonegoro.
“Paling tidak untuk sementara 10 pondok, nanti ngaji kitab kuning bisa disiarkan melalui live streaming,” jelasnya.
Sekedar diketahui, sosialisasi satuan pendidikan ramah anak di pondok pesantren ini digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bojonegoro. Selain dihadiri Bupati, acara ini juga dihadiri fasilitator satuan pendidikan ramah anak dari Dinas P3A Provinsi Jawa Timur, Heri Chandra Novianto, Kepala Kantor Kemenag Bojonegoro diwakili oleh Muhammaf Zainal Arifin, tokoh agama, dan pimpinan serta pengasuh pondok pesantren di Bojonegoro. (edo/rok)
Dalam arahanya, Bupati Bojonegoro menyampaikan pihaknya akan memasukkan dana abadi pondok pesantren untuk dimasukkan pada Perda pembahasan dana abadi pendidikan berkelanjutan yang saat ini masih dalam tahap penggodokan. Upaya ini dilakukan, agar bisa membantu menjadikan pondok pesantren yang aman, nyaman dan ramah anak.
“Kami ingin memasukkan dana abadi pendidikan pondok pesantren untuk dimasukkan dalam perda dana abadi yang saat ini sudah pada tahap penggodokan,” ujarnya.
Selain itu, Bupati juga menyampaikan pentingnya pengelolaan sampah dan penataan ruang terbuka hijau, dan juga konsep pengadaan studio mini di ponpes sebagai sarana media belajar kitab kuning secara streaming.
Kedepannya, Pemkab Bojonegoro di tahun 2023 ingin mendorong dan mendukung pondok pesantren soal pengelolaan sampah dan kesiapan ruang terbuka hijau. Untuk itu, Bupati menghimbau agar masing masing pondok pesantren, untuk menyiapkan pembangunan ruang terbuka hijau.
“Sebab, pembinaan moral dan tempat bermain yang asri di pondok, sebagai refleksi dan motivasi anak untuk belajar,” Imbuh Bupati Bojonegoro.
Dalam kesempatan ini, Anna Muawanah juga mengintruksikan kepada Dinas Kominfo setempat agar segera menyusun konsep mini studio di Pondok Pesantren. Pihaknya menginginkan tekhnologi juga masuk Ponpes di Bojonegoro.
“Paling tidak untuk sementara 10 pondok, nanti ngaji kitab kuning bisa disiarkan melalui live streaming,” jelasnya.
Sekedar diketahui, sosialisasi satuan pendidikan ramah anak di pondok pesantren ini digelar oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Bojonegoro. Selain dihadiri Bupati, acara ini juga dihadiri fasilitator satuan pendidikan ramah anak dari Dinas P3A Provinsi Jawa Timur, Heri Chandra Novianto, Kepala Kantor Kemenag Bojonegoro diwakili oleh Muhammaf Zainal Arifin, tokoh agama, dan pimpinan serta pengasuh pondok pesantren di Bojonegoro. (edo/rok)
