JOMBANG - Seorang pria di Kabupaten Jombang sukses menekuni produksi cobek dari tanah liat. Usaha yang ditekuninya sejak lima tahun terakhir mampu menghasilkan pundi-pundi jutaan rupiah tiap bulannya, serta menjadi penopang kehidupan keluarganya.
Usaha tersebut adalah milik Ismail, warga Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Tiap hari pria 50 tahun ini memproduksi cobek dibantu dengan sejumlah anggota keluarganya.
Seluruh proses di tangani secara manual. Tanah yang dibeli dalam bentuk kotak kotak langsung dipotong kecil. Kemudian dilenturkan dengan tangan hingga menjadi tanah yang lembek.
Setelah itu, baru di cetak dalam mesin manual yang sudah digunakan ismail memproduksi cobeknya. Sekali tekan, satu kotak tanah liat ini bisa menjadi satu cobek.
Dari hasil cetakan langsung dihaluskan dan diletakan dalam susunan rak yang sudah disiapkan. Cetakan cobek setengah kering kemudian di beri warna dan motif untuk menambah keindahannya.
Ismail mengaku memilih usaha cobek karena pasarnya tidak pernah sepi. Apalagi di daerahnya yang merupakan sentra genting tidak ada yang melirik usaha cobek. Tidak heran, pesanan cobek karyanya tidak pernah ada saingannya.
“Setiap hari disini bisa memproduksi antara 200 – 400 cobek,” terangnya saat ditemui JTV Jumat (26/08/2022).
Meski permintaan cobek terus bertambah, karya Ismail sejak dulu harganya tetap tidak berubah. Untuk ukuran kecil mulai Rp 1.500 dan ukuran besar Rp 2.800.
“Cobek cobek ini saya pasarkan ke luar kota seperti Sidoarjo, Mojokerto dan lainnya.” Ungkapnya.
Setiap kali selesai dibakar, para pembeli sudah datang sendiri mengambil pesanannya. Uang puluhan juta rupiah langsung mengalir ke kantong tabungannya. (ful/rok)
Usaha tersebut adalah milik Ismail, warga Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang. Tiap hari pria 50 tahun ini memproduksi cobek dibantu dengan sejumlah anggota keluarganya.
Seluruh proses di tangani secara manual. Tanah yang dibeli dalam bentuk kotak kotak langsung dipotong kecil. Kemudian dilenturkan dengan tangan hingga menjadi tanah yang lembek.
Setelah itu, baru di cetak dalam mesin manual yang sudah digunakan ismail memproduksi cobeknya. Sekali tekan, satu kotak tanah liat ini bisa menjadi satu cobek.
Dari hasil cetakan langsung dihaluskan dan diletakan dalam susunan rak yang sudah disiapkan. Cetakan cobek setengah kering kemudian di beri warna dan motif untuk menambah keindahannya.
Ismail mengaku memilih usaha cobek karena pasarnya tidak pernah sepi. Apalagi di daerahnya yang merupakan sentra genting tidak ada yang melirik usaha cobek. Tidak heran, pesanan cobek karyanya tidak pernah ada saingannya.
“Setiap hari disini bisa memproduksi antara 200 – 400 cobek,” terangnya saat ditemui JTV Jumat (26/08/2022).
Meski permintaan cobek terus bertambah, karya Ismail sejak dulu harganya tetap tidak berubah. Untuk ukuran kecil mulai Rp 1.500 dan ukuran besar Rp 2.800.
“Cobek cobek ini saya pasarkan ke luar kota seperti Sidoarjo, Mojokerto dan lainnya.” Ungkapnya.
Setiap kali selesai dibakar, para pembeli sudah datang sendiri mengambil pesanannya. Uang puluhan juta rupiah langsung mengalir ke kantong tabungannya. (ful/rok)
