LAMONGAN - Perbaikan Jembatan Ngaglik 1 atau biasa disebut Jembatan Balun, yang ada di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kabupaten Lamongan terus dikebut. Pantauan wartawan JTV di Lapangan pada Selasa (16/08/2022) aspal yang melapisi jembatan di sisi selatan sudah dikelupas. Selain itu, alat berat serta satu batang girder juga sudah berada di lokasi.
Menurut Petugas Pengawas Lapangan dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN), Setyo Hari Santoso. Rencananya, hari ini akan ada dua buah girder lagi yang tiba di lokasi.
Sementara kedua sisi jembatan yang akan diperbaiki memiliki kelebaran yang berbeda. Sisi selatan memiliki lebar sekitar 4,2 meter, sedangkan sisi utara hanya 2 meter. Sedangkan panjang jembatan mencapai 25,8 meter.
“Pengerjaan jembatan ini diperkirakan memakan waktu selama 2 bulan. Sedangkan pengerjaannya dilakukan secara bergantian dari sisi selatan. Setelah selesai, baru dilakukan pengerjaan di sisi utara,” terang Setyo Hari Santoso saat ditemui di lokasi.
Sekedar diketahui, jembatan ngaglik di Jalan Nasional Lamongan ambles hingga 1 meter dengan panjang amblesan 25 meter dan lebar amblesan 8,75 meter pada 29 Maret 2022 lalu. Peristiwa itu dipastikan karena jembatan balun terlalu sering dilewati kendaraan kelebihan muatan. (fli/rok)
Menurut Petugas Pengawas Lapangan dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN), Setyo Hari Santoso. Rencananya, hari ini akan ada dua buah girder lagi yang tiba di lokasi.
Sementara kedua sisi jembatan yang akan diperbaiki memiliki kelebaran yang berbeda. Sisi selatan memiliki lebar sekitar 4,2 meter, sedangkan sisi utara hanya 2 meter. Sedangkan panjang jembatan mencapai 25,8 meter.
“Pengerjaan jembatan ini diperkirakan memakan waktu selama 2 bulan. Sedangkan pengerjaannya dilakukan secara bergantian dari sisi selatan. Setelah selesai, baru dilakukan pengerjaan di sisi utara,” terang Setyo Hari Santoso saat ditemui di lokasi.
Sekedar diketahui, jembatan ngaglik di Jalan Nasional Lamongan ambles hingga 1 meter dengan panjang amblesan 25 meter dan lebar amblesan 8,75 meter pada 29 Maret 2022 lalu. Peristiwa itu dipastikan karena jembatan balun terlalu sering dilewati kendaraan kelebihan muatan. (fli/rok)