NGAWI - Warga Desa Jogorogo, Kecamatan Jogorogo, Kabupaten Ngawi menemukan batang kayu berukuran besar yang diduga kuat bangkai perahu kuno berusia ribuan tahun. Kayu dengan panjang sekitar 20 meter, lebar 90 centimeter ini bentuknya menyerupai lesung dan kondisinya sudah rusak serta tertanam di aliran Sungai Andong di Desa setempat.
“Kami meyakini ini sebuah perahu,” Buka Imam Suparno warga setempat saat ditemui di lokasi penemuan, Kamis (11/08/2022)
Warga setempat sebenarnya sudah mengetahui adanya perahu di dasar sungai itu sejak lama. Namun mereka tidak berani mengambilnya, selain mengandung unsur sejarah, perahu ini juga dianggap benda pusaka.
“Dugaan kami perahu yang karam ini merupakan peninggalan kerajaan powan abad ke 15,” Imbuh Imam Suparno.
Hingga kini, kondisi batang kayu itu sebagian masih tertanam di dasar sungai, tertimbun bebatuan. Sejumlah warga berusaha mengevakuasi kayu yang diduga kuat merupakan perahu kuno untuk dipindahkan ke pinggir sungai atau watu lawang. Yakni tempat yang biasanya digunakan perahu itu ditambatkan.
“Karena sering dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab warga pun akhirnya berinisiatif untuk menyelamatkan perahu kuno itu dari dasar sungai, ke watulawang, dipinggir sungai,” Ungkap Agus Ardianto, warga lain di lokasi kejadian.
Proses evakuasi yang dilakukan hanya dengan cara manual ini dipastikan akan membutuhkan waktu lama. Petugas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi yang datang ke lokasi mengatakan, pihaknya akan membuat laporan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan terkait penemuan diduga perahu kuno.
“Kami akan buat laporan ke BPCB terkait temuan ini,” tegas Daut Salempang, Petugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi.
Untuk memastikan benar tidaknya dugaan perahu kuno itu, maka proses evakuasi masih terus dilakukan. Termasuk untuk menentukan jika benar perahu berasal dari daerah mana, mengingat lokasi penemuan di dataran tinggi atau lereng Gunung Lawu. (ito/rok)
“Kami meyakini ini sebuah perahu,” Buka Imam Suparno warga setempat saat ditemui di lokasi penemuan, Kamis (11/08/2022)
Warga setempat sebenarnya sudah mengetahui adanya perahu di dasar sungai itu sejak lama. Namun mereka tidak berani mengambilnya, selain mengandung unsur sejarah, perahu ini juga dianggap benda pusaka.
“Dugaan kami perahu yang karam ini merupakan peninggalan kerajaan powan abad ke 15,” Imbuh Imam Suparno.
Hingga kini, kondisi batang kayu itu sebagian masih tertanam di dasar sungai, tertimbun bebatuan. Sejumlah warga berusaha mengevakuasi kayu yang diduga kuat merupakan perahu kuno untuk dipindahkan ke pinggir sungai atau watu lawang. Yakni tempat yang biasanya digunakan perahu itu ditambatkan.
“Karena sering dirusak oleh orang yang tidak bertanggung jawab warga pun akhirnya berinisiatif untuk menyelamatkan perahu kuno itu dari dasar sungai, ke watulawang, dipinggir sungai,” Ungkap Agus Ardianto, warga lain di lokasi kejadian.
Proses evakuasi yang dilakukan hanya dengan cara manual ini dipastikan akan membutuhkan waktu lama. Petugas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi yang datang ke lokasi mengatakan, pihaknya akan membuat laporan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan terkait penemuan diduga perahu kuno.
“Kami akan buat laporan ke BPCB terkait temuan ini,” tegas Daut Salempang, Petugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi.
Untuk memastikan benar tidaknya dugaan perahu kuno itu, maka proses evakuasi masih terus dilakukan. Termasuk untuk menentukan jika benar perahu berasal dari daerah mana, mengingat lokasi penemuan di dataran tinggi atau lereng Gunung Lawu. (ito/rok)