LAMONGAN - Sedikitnya 2.500 hektar tanaman buah kangkung di 3 Kecamatan di Kabupaten Lamongan terancam mati dan gagal panen. Tanaman kangkung ini ditanam para petani setempat di Kecamatan Tikung, Kembangbahu, dan Mantup.
Tanaman buah kangkung terancam mati dan gagal panen akibat kekurangan pasokan air di puncak musim kemarau. Kemarau membuat saluran irigasi, sungai hingga waduk di kawasan setempat mengering.
“Kemarau mas buah kangkung jadi mati karena nggak ada pasokan air,” jelas Mijan salah satu petani di Kecamatan Tikung saat ditemui JTV Sabtu (24/09/2022).
Kekeringan membuat buah kangkung yang ditanam para petani terlihat kerdil dan sebagian layu serta mati. Padahal, pada musim sebelumnya panen buah kangkung cukup melimpah serta harga buah kangkung cukup mahal, yakni sekitar 10 ribu rupiah per kilogramnya.
Saat ini, harga buah kangkung hanya 6 ribu 500 rupiah per kilogram. Selain itu, para petani juga dibayang-bayangi gagal panen akibat tidak adanya pasokan air.
“Semoga musim tanam selanjutnya hasilnya tidak begini mas,” keluh mijan. (fli/rok)