LAMONGAN - Musim kemarau, membuat debit air sungai di Kabupaten Lamongan menurun drastis. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di sungai Desa Balun, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, pada Kamis (29/09/2022).
Menyusutnya debit air di sungai setempat, justru menjadi berkah bagi warga yang tidak mempunyai sawah atau lahan pertanian. Lahan sungai nyaris mengering ini, dimanfaatkan oleh sebagian warga untuk menanam padi.
“Ini kami manfaatkan untuk tanam padi,” ungkap Marijan, warga setempat kepada JTV.
Meski hasil panen padi yang didapat tidak seberapa, namun bisa mereka gunakan untuk kebutuhan makan sehari-hari. Selain karena lahan yang ditanami padi tidak luas, tanaman padi juga kekurangan air akibat kemarau panjang.
“Hasilnya memang nggak seberapa, tapi lumayan bisa untuk makan sehari-hari mas,” imbuh Marijan.
Namun, warga yang melakukan tanam padi di aliran sungai ini, beberapa kali mendapat teguran dari petugas pengairan. Meski demikian warga tetap menanam padi di sungai, lantaran tidak punya lahan pertanian.
“Pernah beberapa kali ditegur petugas pengairan, tapi mau gimana lagi mas karena saya nggak punya lahan untuk tanam,” ujar Marijan.
Memanfaatkan sungai untuk menanam padi ini, hanya dilakukan warga saat musim kemarau. Pasalnya, saat musim penghujan datang, sungai akan kembali terisi air. (fli/rok)
Menyusutnya debit air di sungai setempat, justru menjadi berkah bagi warga yang tidak mempunyai sawah atau lahan pertanian. Lahan sungai nyaris mengering ini, dimanfaatkan oleh sebagian warga untuk menanam padi.
“Ini kami manfaatkan untuk tanam padi,” ungkap Marijan, warga setempat kepada JTV.
Meski hasil panen padi yang didapat tidak seberapa, namun bisa mereka gunakan untuk kebutuhan makan sehari-hari. Selain karena lahan yang ditanami padi tidak luas, tanaman padi juga kekurangan air akibat kemarau panjang.
“Hasilnya memang nggak seberapa, tapi lumayan bisa untuk makan sehari-hari mas,” imbuh Marijan.
Namun, warga yang melakukan tanam padi di aliran sungai ini, beberapa kali mendapat teguran dari petugas pengairan. Meski demikian warga tetap menanam padi di sungai, lantaran tidak punya lahan pertanian.
“Pernah beberapa kali ditegur petugas pengairan, tapi mau gimana lagi mas karena saya nggak punya lahan untuk tanam,” ujar Marijan.
Memanfaatkan sungai untuk menanam padi ini, hanya dilakukan warga saat musim kemarau. Pasalnya, saat musim penghujan datang, sungai akan kembali terisi air. (fli/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News