JOMBANG - Pasca kenaikan harga BBM diumumkan Pemerintah, komoditas beras di Pasar Tradisional di Kabupaten Jombang, pada Selasa (06/09/2022) merangkak naik. Kondisi ini salah satunya seperti terpantau di Pasar Tradisional Citraniaga Jombang.
Pantauan JTV, harga beras merangkak naik sejak sepekan terakhir. Kenaikan ini terjadi pada semua jenis kualitas beras yang rata-rata naik antara 200 hingga 500 rupiah perkilogram.
Beras jenis serang yang sebelumnya dijual seharga Rp.8.500, kini dijual pedagang seharga Rp.9.000 per kilogram. Sementara beras jenis serang super sekarang dijual Rp.9.800, atau naik dari sebelumnya Rp.9.200 per kilogram.
Sedangkan beras bramo yang sebelumnya Rp.10.700, sekarang dijual Rp.11.200 per kilogramnya. Untuk beras vietnam termurah yang sebelumnya dijual Rp.8.200 sekarang naik menjadi Rp.8.500 per kilogrammya.
Jadi Purwanto, salah satu pedagang beras mengaku kenaikan ini sebenarnya sudah terjadi sejak adanya isu kenaikan BBM atau satu pekan terakhir. Kenaikan terus terjadi hingga pascapengumuman kenaikan BBM.
“Perkiraan kenaikan harga ini masih terus terjadi, mengingat jumlah panen berkurang dan ongkos produksi penggilingan padi dan transportasi juga naik mengikuti harga BBM,” ungkapnya.
Sementara itu, sejak ada kenaikan harga beras ini penjualan para pedagang menurun. Namun sebagian besar pelanggannya mengaku menyadari mengingat kenaikan BBM sudah diresmikan Pemerintah. (ful/rok)
Pantauan JTV, harga beras merangkak naik sejak sepekan terakhir. Kenaikan ini terjadi pada semua jenis kualitas beras yang rata-rata naik antara 200 hingga 500 rupiah perkilogram.
Beras jenis serang yang sebelumnya dijual seharga Rp.8.500, kini dijual pedagang seharga Rp.9.000 per kilogram. Sementara beras jenis serang super sekarang dijual Rp.9.800, atau naik dari sebelumnya Rp.9.200 per kilogram.
Sedangkan beras bramo yang sebelumnya Rp.10.700, sekarang dijual Rp.11.200 per kilogramnya. Untuk beras vietnam termurah yang sebelumnya dijual Rp.8.200 sekarang naik menjadi Rp.8.500 per kilogrammya.
Jadi Purwanto, salah satu pedagang beras mengaku kenaikan ini sebenarnya sudah terjadi sejak adanya isu kenaikan BBM atau satu pekan terakhir. Kenaikan terus terjadi hingga pascapengumuman kenaikan BBM.
“Perkiraan kenaikan harga ini masih terus terjadi, mengingat jumlah panen berkurang dan ongkos produksi penggilingan padi dan transportasi juga naik mengikuti harga BBM,” ungkapnya.
Sementara itu, sejak ada kenaikan harga beras ini penjualan para pedagang menurun. Namun sebagian besar pelanggannya mengaku menyadari mengingat kenaikan BBM sudah diresmikan Pemerintah. (ful/rok)