TUBAN - Puluhan buruh menggelar aksi tidur di pintu keluar-masuk PT Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG), di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, pada Senin (19/09/2022) sore. Aksi ini dilakukan sebanyak 33 pekerja yang di putus hubungan kerja (PHK) pada 9 agustus 2022 lalu dan tidak kunjung dipekerjakan kembali.
Para buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) ini menggelar aksi nekat tidur di pintu keluar-masuk perusahaan. Aksi tersebut membuat pihak perusahaan terlibat adu mulut dengan para buruh yang menggelar aksi.
Pasalnya, aksi ini membuat truk pengangkut yang hendak keluar perusahaan tertahan. Bahkan pihak perusahaan sempat memaksa para buruh ini untuk tidak melakukan penghadangan. Namun, aksi ini mendapat perlawanan dari pihak buruh sehingga terjadi adu mulut dan keributan.
“Kejadian tadi disebabkan teman-teman sudah kesel dan capek, mau masuk di haling-halangi terus,” terang Duraji, Ketua Serikat Buruh FSPMI Tuban saat ditemui JTV di lokasi kejadian.
Duraji menambahkan agar kedepan tidak ada PHK di PT IKSG. Selain itu, ia juga meminta agar para buruh yang di PHK bisa kembali bekerja. Selanjutnya, pihak para buruh yang bekerja di bagian produksi PT IKSG tidak dipekerjakan musiman, tapi dipekerjakan melalui Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT), sehingga tidak bekerja sebagai pegawai kontrak yang setiap tahun harus di akhiri.
“Karena belum ada keputusan yang ingkrah dari pengadilan, maka kedua belah pihak memenuhi kewajibannya. Saudara tadi harusnya diberi akses untuk masuk perusahaan untuk bekerja, serta perusahaan membayar upahnya,” imbuhnya protes.
Terkait hal ini, pihak pt iksg belum memberikan tanggapan. Sementara itu, hingga saat ini para buruh masih mendirikan tenda di depan perusahaan setempat. Aksi pendirian tenda perjuangan di depan pabrik IKSG ini merupakan aksi lanjutan para buruh. Di samping itu, gelombang-gelombang aksi akan terus dilakukan hingga 33 pekerja yang di PHK dipekerjakan kembali. (dzi/rok)
Para buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) ini menggelar aksi nekat tidur di pintu keluar-masuk perusahaan. Aksi tersebut membuat pihak perusahaan terlibat adu mulut dengan para buruh yang menggelar aksi.
Pasalnya, aksi ini membuat truk pengangkut yang hendak keluar perusahaan tertahan. Bahkan pihak perusahaan sempat memaksa para buruh ini untuk tidak melakukan penghadangan. Namun, aksi ini mendapat perlawanan dari pihak buruh sehingga terjadi adu mulut dan keributan.
“Kejadian tadi disebabkan teman-teman sudah kesel dan capek, mau masuk di haling-halangi terus,” terang Duraji, Ketua Serikat Buruh FSPMI Tuban saat ditemui JTV di lokasi kejadian.
Duraji menambahkan agar kedepan tidak ada PHK di PT IKSG. Selain itu, ia juga meminta agar para buruh yang di PHK bisa kembali bekerja. Selanjutnya, pihak para buruh yang bekerja di bagian produksi PT IKSG tidak dipekerjakan musiman, tapi dipekerjakan melalui Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT), sehingga tidak bekerja sebagai pegawai kontrak yang setiap tahun harus di akhiri.
“Karena belum ada keputusan yang ingkrah dari pengadilan, maka kedua belah pihak memenuhi kewajibannya. Saudara tadi harusnya diberi akses untuk masuk perusahaan untuk bekerja, serta perusahaan membayar upahnya,” imbuhnya protes.
Terkait hal ini, pihak pt iksg belum memberikan tanggapan. Sementara itu, hingga saat ini para buruh masih mendirikan tenda di depan perusahaan setempat. Aksi pendirian tenda perjuangan di depan pabrik IKSG ini merupakan aksi lanjutan para buruh. Di samping itu, gelombang-gelombang aksi akan terus dilakukan hingga 33 pekerja yang di PHK dipekerjakan kembali. (dzi/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
